MOROWALI, Indonesiasatu.id– Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Morowali di Alun-alun Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Morowali, Desa Matansala, Kecamatan Bungku Tengah, berlangsung dengan khidmat dan penuh kebanggaan pada Jumat (5/12/2025). Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada momen bersejarah ini, yang mengusung tema “Morowali Tangguh, Morowali Juara” sebagai cerminan tekad daerah dalam menghadapi tantangan dan meraih prestasi.
Upacara yang dihadiri oleh ribuan tamu undangan, pejabat daerah, unsur keamanan, tokoh adat, agama, dan masyarakat umum diawali dengan pembacaan sejarah singkat Kabupaten Morowali oleh pejabat terkait – mengingatkan kembali bagaimana daerah ini resmi berdiri pada 5 Desember 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh perwira TNI/Polri dengan penuh kesopanan, diiringi nyanyian Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” yang disuarakan bersama oleh seluruh hadirin. Setelah itu, seluruh peserta upacara menyanyikan Lagu Mars Morowali yang penuh semangat, menggambarkan kebanggaan akan identitas daerah.
Dalam amanatnya yang penuh makna, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan rasa syukur dan gembira dapat menghadiri langsung upacara peringatan HUT Morowali. Ia menyebutkan bahwa Morowali adalah daerah yang mempesona dan bahkan menjadi “bintang dunia” karena potensi alam yang melimpah. “Morowali salah satu daerah yang bisa disebut sebagai miniatur Indonesia – seluruh suku dan agama ada di sini, namun dengan semangat Tepe Asa Moroso (satu hati, satu tujuan) menjadi payung kita semua. Insya Allah, negeri ini akan tetap aman dan tentram, ” tuturnya.
Selain itu, Gubernur Sulteng juga mengimbau pemerintah daerah Morowali untuk tetap melakukan pengawasan ketat terhadap setiap pengelolaan lingkungan. Menurutnya, perlindungan lingkungan sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana dan menjaga kelangsungan hidup daerah. “Jika ada yang melakukan pengelolaan lingkungan dengan tidak adil dan benar yang dapat merusak, pemerintah daerah harus segera melakukan tindakan tegas agar dapat menyelamatkan daerah yang dicintai ini, ” tegasnya.
Gubernur Anwar juga menekankan peran penting Morowali bagi perekonomian Sulawesi Tengah. “Kita ketahui bersama bahwa PAD Sulteng hampir 60 persen bersumber dari Morowali. Oleh karena itu, mari kita jaga daerah ini dengan baik dan jangan sampai kita terlena dengan apa yang ada hari ini. Kita harus terus berinovasi dan mengembangkan potensi agar Morowali tetap menjadi andalan, ” imbau mantan Bupati Morowali 2 periode itu.
Momen HUT ke-26 ini juga dimeriahkan dengan persembahan Tarian Kolosal Samaturu yang dipentaskan oleh ratusan penari dari berbagai kecamatan. Tarian tradisional ini menampilkan gerakan yang kuat dan penuh semangat, menggambarkan kekuatan budaya Morowali. Lebih lanjut, acara menjadi lebih spesial dengan penyerahan sertifikat dari Menteri Kebudayaan RI yang menetapkan Ndengu-ndengu (tradisi nyanyian rakyat) dan Tarian Luminda sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Hal ini menjadi bukti keberhargaan budaya lokal Morowali yang telah diakui secara nasional.
Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemerintah Provinsi Sulteng dan Pemerintah Kabupaten Morowali. Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Anwar Hafid bersama Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, didampingi Wakil Bupati Iriane Iliyas dan Kepala Dinas Pendidikan Morowali. PKS ini mencakup dua poin penting: pemberian insentif bagi guru ASN dan Non ASN yang bertugas di SMA/SMK/SLB di Morowali, serta pemberian baju seragam sekolah bagi siswa – yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik di daerah.
Hadir dalam upacara HUT Morowali tahun 2025 juga Wakil Menteri Dalam Negeri, Komjen (P) Dr. Akhmad Wiyagus; unsur Forkopimda Sulteng dan Morowali; para Bupati dan Wali Kota se-Sulteng serta se-Sulawesi Tenggara atau yang mewakili; Ketua dan Anggota DPRD Morowali; Ketua TP-PKK Sulteng dan Morowali; serta tokoh adat, agama, masyarakat, dan tamu undangan lainnya. Semua hadirin tampak penuh rasa bangga dan semangat dalam merayakan perjalanan 26 tahun Kabupaten Morowali sebagai daerah otonom.
Dengan upacara yang berlangsung khidmat ini, Pemerintah Kabupaten Morowali berharap tema “Morowali Tangguh, Morowali Juara” dapat terus menginspirasi seluruh warga untuk bekerja sama membangun daerah yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan. (IKP & TAR)

















































