SIMALUNGUN - Upaya mengantisipasi aksi pencurian TBS kelapa sawit dengan memasang portal menutup akses jalan bagi masyarakat setempat, tidak sebanding dengan persoalan tanaman kelapa sawit yang berproduksi tanpa perawatan dan terkesan ditelantarkan.
Hal ini diungkapkan, kalangan warga setempat terkait sebelumnya akses jalan yang dilalui warga dipasangi portal saat ditemui di sekitaran lokasi Afdeling 1 Kebun Dosin, Nagori Pematang Kerasaan Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Senin (17/11/2025), sekira pukul 14.00 WIB.
"Pihak perkebunan mengantisipasi aksi pencurian dan sebulan yang lalu memasang portal di tapal batas Areal Afdeling I Unit Kebun Dolok Sinumbah dengan pemukiman warga Kampong Tempel, Nagori Pematang Kerasaan Rejo, " kata warga setempat.
Menurutnya, tindakan pemasangan portal tersebut tidak menyalahi aturan yang berlaku. Namun, jika alasan portal dipasang dikarenakan warga mengutip berondolan buah kelapa sawitnya, maka tidak sebanding dengan di lokasi yang sama tanaman produktif ditelantarkan.
"Kami warga di sini tidak habis pikir dengan pelaksanaan kebijakan menyimpang dilakukan oknum Manajer Kebun Dosin ini. Lalu, pertanyaannya, dikemanakan anggaran perawatan dan pemeliharaan tanaman produktif itu?, " ungkap warga sinis.
Lebih lanjut, kalangan warga sepakat menyampaikan, masukan sekaligus menghimbau agar Holding Perkebunan melalui Sub Holding Perkebunan PT Palm Co dan Manajemen PTPN IV Regional 2 mengevaluasi kinerja Pemangku Jabatan Utama di Kebun Dosin.
"Kami dukung program terbaik yang dilakukan pihak perusahaan ini dan terkait persoalan Kebun Dosin ini, sebaiknya petinggi perusahaan ini segera mempertimbangkan pencopotan oknum Manajernya, " tandas warga mengakhiri.
Terpisah, Askep Tanaman PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Dosin, Hendri Ketaren dihubungi melalui sambungan percakapan selular. Meskipun, saat dihubungi melalui sambungan elefon selularnya berdering, namun tidak direspon.
Kemudian, dikonfirmasi melalui pesan percakapan terkait kondisi tanaman produktif yang tidak terawat di sekitar lokasi portal itu. Sangat disesalkan, hingga rilis berita ini dilansir ke publik terkesan membungkam.
Sebelumnya diberitakan, Manajemen Unit Kebun Dosin menutup jalan yang digunakan warga sejak puluhan tahun lalu di Huta V Kampung Tempel, Nagori Pematang Kerasaan Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (14/11/2025), sekira pukul 15.00 WIB.
"Tujuan pemasangan portal menutup akses warga melintasi ruas jalan perkebunan, mengantisipasi aksi pencurian berondolannya, " ungkap salah seorang warga setempat.
Selanjutnya, warga menegaskan, pemasangan portal dilakukan atas perintah Manajer Unit Kebun Dosin hanyalah pamer arogan, tanpa menyadari bahwa kondisi tanaman berproduksi di sekitaran lokasi portal itu tidak terpelihara.
"Kok bisa pihak perkebunan ini memasang portal dan menutup akses jalan hanya untuk antisipasi pencurian berondolannya. Sementara, kondisi tanaman berproduksi ditelantarkan, " beber warga kesal.
Di sisi lain, K Damanik penggiat sosial kontrol masyarakat menegaskan, anggaran biaya pemeliharaan tanaman menguap dan komitmen PTPN IV Regional 2, untuk pelaksanaan program tanaman kelapa sawit berkelanjutan diragukan.
"Rerumputan setinggi lutut menutupi permukaan tanah, sedangkan tanaman benalu tumbuh subur pada batang pohon. Selain itu, tampak pelepahnya bergelantungan, " tutup K Damanik. PTPN IV Regional 2.
Sementara, Tri Mangkurat selaku Manajer Unit Kebun dan PKS Dosin sebelumnya, betugas di Kebun Bah Jambi bersikap arogan, hanya karena memungut sapu lidi tega mempolisikan sepasang suami istri lansia.
Hingga rilis berita ini, Tri Mangkurat selaku Manajer Unit Kebun dan PKS Dosin belum terkonfirmasi soal pemasangan portal, kawat berduri dan galian tanah, bertujuan menutup total akses jalan masyarakat dan memblokir nomor kontaknya. (amry pasaribu)









































