BULUKUMBA - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi NasDem, Ir. Teguh Iswara Suardi, ST., M.Sc, melemparkan tantangan sekaligus komitmen serius kepada institusi pendidikan tinggi.
Di hadapan civitas akademika Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Bina Adinata, Bulukumba, Teguh menegaskan bahwa kampus berbasis teknologi dan bisnis digital harus menjadi pionir perubahan, bukan sekadar menara gading.
Kunjungan Teguh, yang berasal dari Dapil Sulsel II, bukan hanya sekadar ramah tamah. Ia secara eksplisit menyatakan dukungan politik penuh dan menjanjikan membuka peluang kolaborasi strategis bagi kampus yang fokus pada pengembangan SDM di sektor digital tersebut.

Teguh menjelaskan bahwa posisinya di Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan perhubungan adalah kartu As yang bisa dimanfaatkan kampus.
"Turun langsung ke masyarakat adalah cara terbaik memahami kebutuhan daerah. Kampus seperti Bina Adinata harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan itu, " tegasnya.
Dukungan nyata ini bertujuan untuk memperkuat posisi Bina Adinata di kancah regional dan nasional, mengingat kampus ini baru berdiri namun menunjukkan perkembangan pesat.
Teguh secara khusus menyoroti tiga jurusan utama kampus (Sistem Komputer, Sistem Informasi, dan Bisnis Digital) yang dianggap sangat relevan dengan transformasi digital nasional.

Ia menyambut antusias posisi Bina Adinata yang diproyeksikan menjadi kampus pertama di Sulsel yang meluluskan alumni Bisnis Digital.
“Ini momentum besar. Lulusan harus siap menjadi agen perubahan di era teknologi, terutama menghadapi perkembangan AI dan digital disruption, ” tantang Teguh.
Peluang Emas
Sebagai Ketua Forum Insinyur Muda (FIM) Sulawesi Selatan, Teguh Iswara membeberkan data mengejutkan, Indonesia masih mengalami backlog kebutuhan tenaga insinyur hingga mencapai 7.500 per satu juta penduduk.
Ia mendesak lulusan teknologi dan bisnis digital untuk segera mengejar gelar insinyur dan sertifikasi profesional guna mengisi celah besar tersebut.
"Sertifikasi akan meningkatkan daya saing mereka secara signifikan, " pungkasnya.
Di tengah euforia teknologi, Teguh mengingatkan pentingnya karakter. Ia menekankan bahwa adab dan etika harus menjadi pondasi utama lulusan.
“Selain ilmu, adab harus dijaga. Itu modal utama memasuki dunia kerja, ” ujarnya, memastikan lulusan teknologi tidak hanya cerdas secara hard skill, tetapi juga unggul secara soft skill.
Di akhir acara, Teguh menjamin komitmennya untuk membuka ruang komunikasi dan kolaborasi, memastikan dukungan pusat akan diupayakan maksimal sesuai kebutuhan riil daerah.



































