Bangkitkan Destinasi Lokal , Bupati Pangkep Dorong Strategi Cerdas Dinas Pariwisata untuk Majukan Ekonomi Lokal

1 week ago 10

PANGKEP SULSEL— Upaya mendorong kebangkitan ekonomi daerah semakin menguat ketika Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Dr Muhammad Yusran Lalogau, Sp.Msi (MYL), menegaskan pentingnya pengembangan destinasi lokal dan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan saat mengunjungi wisata mangrove di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro beberapa hari lalu, yang berfokus pada strategi percepatan pembangunan sektor wisata Pangkep.

Bupati MYL menekankan bahwa Pangkep memiliki kekayaan alam, budaya, hingga potensi desa yang belum seluruhnya tergarap maksimal. Menurutnya, Dinas Pariwisata harus bergerak lebih progresif dengan memetakan potensi unggulan di setiap wilayah untuk kemudian dikembangkan menjadi destinasi yang layak jual. “Wisata harus menjadi ruang manfaat yang nyata bagi masyarakat, bukan hanya simbol, ” ujar MYL.

Ia menyebut bahwa pengembangan destinasi tidak harus selalu menghadirkan proyek besar. Justru yang dibutuhkan adalah sentuhan kreatif yang memanfaatkan kekuatan lokal seperti kebun, sungai, kuliner, kerajinan, hingga budaya tradisional. Destinasi yang sederhana namun tertata dapat menjadi magnet baru wisatawan. MYL mengingatkan bahwa desa-desa di Pangkep memiliki potensi untuk menjadi ikon wisata berbasis alam dan budaya.

Dalam kunjungan tersebut, MYL meminta Dinas Pariwisata memperkuat program pemberdayaan ekonomi kreatif sebagai pasangan strategis sektor wisata. Menurutnya, wisata tanpa produk kreatif hanya memberi dampak sesaat. Produk lokal seperti kuliner, kerajinan tangan, fashion, dan jasa kreatif harus diberi ruang besar agar menjadi pendamping utama destinasi. “Setiap destinasi harus punya ceritanya sendiri dan punya produk khas yang bisa dibawa pulang, ” tegas Bupati.

Dinas Pariwisata juga didorong untuk mempercepat pendataan dan pengembangan desa wisata. Dengan data yang valid, pemerintah dapat menentukan desa prioritas yang siap dibina, dilatih, dan dipromosikan. Bupati MYL menilai bahwa desa wisata mampu menghidupkan banyak sektor sekaligus: transportasi, kuliner, homestay, UMKM, dan seni budaya. Dampaknya, ekonomi masyarakat desa meningkat tanpa harus menunggu investasi besar.

Selain itu, MYL menyoroti pentingnya pelatihan sumber daya manusia (SDM). Pengelola destinasi, pemandu wisata, hingga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) harus dibekali kemampuan manajemen, pelayanan, dan promosi digital. “Kita bisa punya alam yang bagus, tetapi tanpa SDM yang siap, wisata tidak akan berkembang, ” ujar MYL. Pelatihan berkelanjutan menjadi investasi jangka panjang bagi keberhasilan sektor pariwisata.

MYL juga menekankan pentingnya digitalisasi. Ia meminta Dinas Pariwisata memperkuat promosi berbasis media sosial, website resmi, dan kolaborasi konten kreator. Menurutnya, wisata modern maju bukan karena brosur, tetapi karena konten digital yang menarik. Promosi digital, lanjutnya, harus konsisten menampilkan cerita unik, foto terbaik, dan pengalaman wisata yang menggugah minat pengunjung.

Dinas Pariwisata juga diimbau memperkuat sinergi dengan dinas lain seperti UMKM, Perindustrian, Pertanian, dan Perhubungan. Kolaborasi ini penting agar setiap destinasi mendapat dukungan penuh—mulai dari produk pendamping, infrastruktur pendukung, hingga akses transportasi. MYL menegaskan bahwa pariwisata tidak bisa berdiri sendiri; ia adalah sektor yang tumbuh karena kerja sama lintas bidang.

Dalam aspek infrastruktur, Bupati MYL meminta agar perbaikan akses menuju destinasi menjadi salah satu prioritas. Jalan, papan petunjuk, fasilitas umum, hingga kebersihan kawasan harus menjadi perhatian serius. Wisatawan akan sulit datang jika akses menuju lokasi buruk meski pemandangannya indah. Dinas Pariwisata diminta bekerja sama dengan Dinas PU untuk mengambil langkah strategis.

Bupati juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat lokal. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus menjadi aktor utama dalam pengembangan wisata. Tanpa keterlibatan mereka, destinasi tidak akan bertahan lama. Pemerintah akan hadir sebagai pendamping, sementara masyarakat menjadi pengelola dan penerima manfaat langsung.

MYL berharap pengembangan destinasi lokal dapat menciptakan efek domino ekonomi—UMKM hidup, lapangan kerja bertambah, dan pendapatan masyarakat meningkat. Ia menyampaikan bahwa wisata adalah sektor yang paling cepat menggerakkan ekonomi jika dikelola dengan kreatif dan tepat sasaran.

Kehadiran Bupati Pangkep ini juga mendapat respon positif dari jajaran Dinas Pariwisata yang menyatakan siap memperbaiki pola kerja, memperkuat koordinasi, serta mempercepat program pengembangan destinasi. Mereka menyambut arahan Bupati sebagai motivasi untuk bekerja lebih terarah dan responsif.

Dengan strategi yang matang, kolaborasi lintas sektor, dan sentuhan kreativitas, Bupati MYL optimis bahwa Pangkep akan menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan pariwisata paling potensial di Sulawesi Selatan. Pengembangan destinasi lokal bukan hanya meningkatkan kunjungan wisata, tetapi juga menghadirkan kesejahteraan yang lebih luas bagi masyarakat. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |