NDUGA - Di tanah berbukit-bukit Nduga, hidup sebagai petani bukan perkara mudah. Keterbatasan akses pasar dan jerat harga dari tengkulak sering membuat hasil bumi mereka tak bernilai sepadan dengan keringat yang sudah dicurahkan. Namun, pada 26 Agustus 2025, secercah harapan hadir di Pos Mbua. Bukan dari pedagang kota, melainkan dari para prajurit Satgas Yonif 400/Banteng Raiders yang datang dengan misi berbeda: membeli langsung hasil panen warga.
Loreng yang Menjadi Sahabat Petani
Biasanya, seragam loreng identik dengan medan operasi dan penjagaan keamanan. Namun hari itu, para prajurit hadir membawa tas belanja, bukan senjata. Mereka mendatangi kebun-kebun sederhana milik warga, menawar dengan senyum, dan membayar dengan harga adil.
Ubi, singkong, sayuran, hingga rosita hasil bumi yang selama ini sulit dipasarkan dibeli langsung oleh para prajurit. Bukan sekadar transaksi, melainkan simbol penghargaan terhadap jerih payah petani yang selama ini berjuang sendiri di tengah keterbatasan.
“Kami ingin memastikan kerja keras para petani dihargai. Dengan membeli langsung hasil panen mereka, kami berharap dapat mendukung perekonomian lokal sekaligus membangkitkan semangat warga untuk terus bertani. Ini juga cara kami mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat, ” ujar Dansatgas Yonif 400/Banteng Raiders, Letkol Inf M. Zainal Arifin.
Air Mata Haru dari Mama Eni
Di sela kegiatan, tampak Mama Eni, seorang petani, tak kuasa menahan haru. Tangannya bergetar saat menerima lembaran uang dari prajurit yang membeli hasil kebunnya.
“Terima kasih banyak, Bapak-bapak tentara. Kami senang sekali, hasil kebun kami dibeli. Ini sangat membantu kami, ” ucapnya sambil menyeka air mata.
Bagi Mama Eni dan warga lainnya, aksi ini lebih dari sekadar pemasukan. Ia adalah pengakuan bahwa hasil bumi mereka layak dihargai, dan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan hidup.
TNI Hadir untuk Kedaulatan dan Kehidupan
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa misi prajurit di Papua tak hanya terbatas pada tugas militer.
“Tugas kita tak hanya menjaga kedaulatan di perbatasan, tetapi juga menjaga ketahanan pangan rakyat. Setiap langkah yang dilakukan oleh Banteng Raiders adalah wujud nyata dari bakti kita. TNI hadir untuk membantu rakyat, karena TNI adalah kita, dan kita adalah Indonesia, ” tegasnya.
Langkah sederhana membeli hasil bumi, menurutnya, adalah cara nyata memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah pedalaman.
Lebih dari Sekadar Transaksi
Hari itu, Pos Mbua menjadi saksi lahirnya hubungan yang lebih erat antara prajurit dan rakyat. Hasil bumi memang berpindah tangan, tetapi lebih dari itu: kepercayaan, rasa aman, dan ikatan batin juga ikut tumbuh.
Para petani merasa dihargai, sementara prajurit TNI merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan masyarakat yang mereka lindungi.
Di balik loreng Banteng Raiders, tersimpan kepedulian yang tulus: bukan hanya menjaga batas wilayah, tetapi juga menjaga nyala harapan di dada para petani.
Pesan dari Tanah Nduga
Kisah sederhana di Mbua ini kembali menegaskan makna sejati pengabdian: bahwa TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga mitra rakyat dalam menghadapi tantangan hidup.
Di setiap senyum warga yang kini lebih lega, dan di setiap hasil bumi yang dihargai dengan pantas, terpancar keyakinan bahwa kebersamaan TNI dan rakyat adalah kekuatan yang tak tergoyahkan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono