Banyak yang Menyerah: Anggota OPM Tinggalkan Perjuangan Setelah Janji Kesejahteraan Tak Terbukti

1 day ago 6

PAPUA - Gelombang eksodus dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin meningkat. Banyak anggota yang dulunya tergabung dalam kelompok separatis ini kini memilih untuk keluar dan kembali ke masyarakat. Alasan utamanya? Janji kesejahteraan yang tak pernah terwujud, kondisi kehidupan yang semakin sulit, serta perjuangan yang dinilai tidak membawa dampak nyata bagi rakyat Papua.  

Sejumlah mantan anggota OPM mengungkapkan bahwa mereka semula tergiur dengan narasi perjuangan kemerdekaan yang diklaim akan membawa kehidupan yang lebih baik. Namun, setelah bertahun-tahun bergabung, mereka justru mengalami kelaparan, keterbatasan sumber daya, dan ketidakpastian hidup.  

"Saya masuk OPM karena dijanjikan kehidupan yang lebih baik setelah Papua merdeka. Tapi nyatanya, kami hanya hidup dalam keterbatasan. Makan susah, tempat tinggal tidak layak, dan masa depan pun tak jelas. Itu sebabnya saya memilih keluar dan kembali ke desa untuk membangun hidup yang lebih baik, " ujar seorang mantan anggota OPM yang kini menyerahkan diri dan kembali ke masyarakat, Selasa (1/4/2025).  

Ketidakpuasan Meluas, Perjuangan yang Semakin Tak Jelas  

Selain persoalan ekonomi dan kesejahteraan, banyak anggota OPM juga mengaku kecewa dengan cara organisasi tersebut dijalankan. Mereka menilai kepemimpinan OPM tidak mampu mengelola sumber daya dengan baik, sehingga banyak anggota yang terlantar tanpa kejelasan.  

Bahkan, sebagian besar anggota yang masih bertahan mengaku mulai kehilangan arah dan semangat karena perjuangan mereka tidak memberikan perubahan nyata bagi masyarakat Papua. Alih-alih menciptakan kesejahteraan, aksi-aksi kekerasan yang dilakukan kelompok ini justru semakin memperburuk kondisi sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.  

Gelombang Penyerahan Diri Meningkat 

Fenomena ini juga terlihat dari meningkatnya jumlah anggota OPM yang memilih menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Mereka lebih memilih kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan membangun kehidupan yang lebih damai, dibanding terus bertahan dalam perjuangan yang tak memberikan harapan.  

Keputusan para eks-anggota OPM ini mencerminkan perubahan pola pikir masyarakat Papua, yang kini lebih menginginkan kedamaian dan kesejahteraan daripada konflik berkepanjangan. 

Kondisi ini menjadi bukti bahwa janji-janji OPM selama ini hanyalah ilusi. Kini, masyarakat Papua semakin sadar bahwa masa depan yang lebih baik hanya bisa terwujud melalui pembangunan dan kerja sama, bukan melalui perpecahan dan kekerasan. (Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |