Bohati di Tanah Papua: Satgas Yonif 113/JS Borong Hasil Tani, Ringankan Beban Mama-Mama Pogapa

2 hours ago 1

INTAN JAYA - Di tanah Papua, perjuangan hidup sering kali tergambar dari langkah kaki para Mama-Mama yang berjalan jauh membawa hasil kebun di dalam noken yang tergantung di kepala mereka. Setiap sayuran, umbi, dan hasil bumi yang dipikul bukan sekadar dagangan, melainkan simbol keteguhan hati dalam menghidupi keluarga. Pemandangan itu pula yang menyentuh hati prajurit Satgas Yonif 113/JS hingga melahirkan sebuah inisiatif sederhana namun penuh makna: program “Borong Hasil Tani” (Bohati).

Pada Jumat (19/9/2025), di Distrik Homeyo, Intan Jaya, para prajurit dengan tulus mendatangi Mama-Mama Papua yang tengah berjalan tertatih membawa dagangan menuju pasar tradisional. Dengan senyum ramah, mereka membeli langsung hasil kebun yang dibawa. Tidak ada tawar-menawar, tidak ada perhitungan untung-rugi. Semuanya dilakukan dengan satu tujuan: membantu meringankan beban fisik dan batin para Mama.

Lebih dari Sekadar Transaksi

Komandan Pos (Danpos) Yonif 113/JS, Lettu Inf Andi Adianto Yhuda Prawira, S.Tr.(Han), menjelaskan bahwa program Bohati lahir dari kepedulian melihat kerasnya perjuangan Mama-Mama Papua.

“Setiap hari mereka berjalan jauh dengan beban berat di kepala. Pemandangan itu sangat menyentuh. Kami ingin kehadiran kami di sini bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi keluarga yang peduli, ” ujarnya.

Bagi Satgas, membeli hasil kebun langsung di jalan bukan sekadar membantu ekonomi. Itu adalah bentuk empati sebuah cara sederhana untuk menunjukkan bahwa TNI melihat, merasakan, dan peduli terhadap setiap peluh perjuangan masyarakat.

Air Mata Haru dan Senyum yang Merekah

Respons masyarakat begitu menyentuh. Mama-Mama Pogapa yang biasanya terbiasa dengan rasa lelah kini meneteskan air mata haru, wajah letih mereka berganti senyuman. Hasil tani yang biasanya butuh waktu lama untuk terjual, kini habis lebih cepat. Lebih dari itu, mereka merasa dihargai, didengar, dan ditemani.

“Bohati ini sangat membantu. Kami merasa TNI bukan hanya tentara, tapi juga keluarga kami, ” ujar salah satu Mama dengan mata berkaca-kaca.

TNI, Tentara Rakyat Sejati

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Satgas Yonif 113/JS. Ia menegaskan bahwa inisiatif semacam ini adalah wujud nyata jati diri TNI sebagai tentara rakyat.

“Kegiatan Borong Hasil Tani adalah contoh sederhana namun berdampak besar. Tidak hanya meringankan beban fisik Mama-Mama Papua, tetapi juga membangun kepercayaan, simpati, dan kasih sayang antara TNI dan rakyat, ” tegasnya.

Lebih jauh, kegiatan Bohati juga selaras dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil. Kehadiran TNI di pedalaman Papua bukan sekadar menjaga perbatasan, tetapi juga memastikan denyut kehidupan masyarakat tetap berjalan lebih baik.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Bohati mungkin terlihat sederhana. Namun, di balik aksi memborong sayuran dan umbi-umbian, terkandung pesan mendalam: bahwa pengabdian sejati lahir ketika hati dan tindakan menyatu untuk membantu sesama.

Di Pogapa, kisah kemanusiaan ini akan selalu dikenang. Sebuah bukti bahwa prajurit loreng bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga sahabat yang setia berjalan bersama rakyat, dalam suka maupun duka.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |