Brutalnya OPM Kodap XVI Yahukimo: Bakar Honai, Siksa Warga, dan Tinggalkan Trauma Mendalam

3 weeks ago 10

YAHUKIMO - Rasa takut kembali menghantui masyarakat di pedalaman Papua. Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XVI yang dipimpin Mayor Enos Kobak kembali melakukan aksi brutal dengan membakar honai milik warga dan menyiksa masyarakat hanya karena tidak diberi bahan makanan. Tindakan biadab itu menambah daftar panjang kejahatan OPM terhadap rakyat sipil yang seharusnya mereka lindungi.

Menurut keterangan sejumlah warga, peristiwa bermula ketika sekelompok anggota OPM bersenjata api mendatangi sebuah pemukiman di Yahukimo untuk meminta bahan makanan secara paksa. Namun, karena masyarakat tidak memiliki persediaan yang cukup, mereka menolak memberikan. Penolakan itu langsung dibalas dengan kekerasan.

“Honai itu hasil kerja keras masyarakat, tempat tinggal, dan juga simbol budaya kami. Tapi dengan mudah dibakar begitu saja. Lebih menyakitkan lagi ada warga yang dipukul dan disiksa hanya karena tidak bisa memberikan makanan. Ini jelas perbuatan biadab, ” ungkap Yonas Kobogay, tokoh masyarakat Yahukimo, Rabu (26/8/2025).

Trauma dan Gelombang Pengungsian

Aksi kekerasan tersebut menimbulkan trauma mendalam bagi warga. Sejumlah keluarga memilih meninggalkan kampung untuk mencari tempat yang lebih aman karena takut menjadi korban berikutnya. Anak-anak dan kaum perempuan menjadi pihak yang paling terdampak, harus hidup dalam ketakutan dan tanpa kepastian tempat tinggal.

Meski demikian, masyarakat Yahukimo menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan OPM. Mereka siap bekerja sama dengan aparat keamanan demi menjaga ketertiban dan melindungi kampung dari aksi-aksi teror yang terus mengancam.

OPM Dinilai Kehilangan Arah

Kecaman keras juga datang dari tokoh adat Yahukimo, Markus Wanimbo, yang menilai OPM semakin jauh dari apa yang mereka klaim sebagai perjuangan.

“Kalau benar memperjuangkan rakyat, seharusnya mereka melindungi, bukan malah membakar rumah dan menyiksa. Ini bukti bahwa OPM hanya mencari keuntungan dengan cara memeras masyarakat. Mereka tidak punya legitimasi lagi di mata warga Yahukimo, ” tegas Markus.

Wajah Asli OPM Kian Terlihat

Peristiwa di Yahukimo ini kembali menegaskan bahwa keberadaan OPM justru menghadirkan penderitaan, bukan harapan, bagi masyarakat Papua. Dengan membakar honai rumah tradisional yang menjadi simbol budaya dan identitas orang Papua dan menyiksa warga tak bersalah, OPM kian memperlihatkan wajah aslinya sebagai kelompok yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok sempit dibandingkan rakyat yang mereka klaim perjuangkan.

Masyarakat Yahukimo kini berharap aparat keamanan segera mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata tersebut agar situasi kembali aman. Harapan terbesar warga sederhana: bisa hidup tenang, bekerja di ladang, membangun honai, dan membesarkan anak-anak tanpa dihantui rasa takut.

(APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |