PANGKEP - Banyak orang menanam kangkung hanya untuk kebutuhan konsumsi harian. Daunnya yang hijau segar, mudah dipetik, dan cepat tumbuh membuat tanaman ini menjadi favorit di pekarangan. Namun, jarang yang berpikir lebih jauh bahwa dari tanaman sederhana ini, kita bisa menghasilkan bibit sendiri. Dengan begitu, ketergantungan pada pasokan biji dari luar bisa berkurang.
Menanam kangkung hingga menghasilkan biji sebenarnya tidak sulit. Kuncinya hanyalah kesabaran. Kalau biasanya kita tergesa memanen kangkung di usia 3–4 minggu, kali ini sebagian tanaman perlu dibiarkan tumbuh lebih lama. Biarkan batangnya memanjang, daunnya rimbun, hingga akhirnya bunga kecil berwarna putih keunguan muncul. Dari bunga itulah kehidupan baru bermula.
Setiap bunga kangkung akan berubah menjadi polong kecil. Di dalam polong itulah tersimpan biji-biji yang nantinya menjadi generasi penerus. Bila polong sudah menguning atau mengering, tandanya biji sudah matang. Inilah saat yang tepat untuk dipanen, dijemur, lalu disimpan sebagai stok benih. Dengan satu rumpun kangkung yang dibiarkan tua, bisa terkumpul ratusan biji yang siap ditanam kembali.
Kemandirian dalam membuat bibit sendiri memiliki banyak manfaat. Pertama, petani atau pekebun rumahan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli benih. Kedua, kualitas bibit bisa lebih terjamin karena berasal dari tanaman yang sudah terbukti tumbuh baik di lahan sendiri. Ketiga, ada rasa puas tersendiri ketika sebuah siklus kehidupan berhasil dijaga dengan tangan sendiri.
Lebih jauh lagi, membuat bibit kangkung sendiri adalah langkah kecil menuju kedaulatan pangan. Bayangkan bila banyak rumah tangga mau melakukannya, maka kebutuhan benih sayuran sederhana ini tidak lagi bergantung pada toko atau pihak luar. Ini juga menjadi bentuk perlawanan halus terhadap budaya instan yang selalu mengandalkan pembelian.
Namun, tentu ada tantangan yang perlu dihadapi. Tidak semua orang sabar menunggu tanaman kangkung hingga tua. Banyak yang lebih memilih memanen cepat karena ingin segera menikmati hasil. Selain itu, perawatan tanaman yang dibiarkan berbunga harus lebih telaten, sebab hama lebih mudah menyerang bagian bunga dan polong. Di sinilah kesungguhan diuji.
Meski begitu, hasil dari kesabaran itu sepadan. Bibit kangkung yang dihasilkan sendiri biasanya lebih adaptif terhadap lingkungan sekitar. Karena berasal dari indukan yang tumbuh di tanah yang sama, daya tumbuhnya cenderung lebih kuat. Hal ini berbeda dengan benih pabrikan yang kadang cocok di satu daerah, tetapi kurang maksimal di daerah lain.
Selain sebagai upaya swasembada, membuat bibit kangkung sendiri juga bisa menjadi peluang usaha kecil. Biji yang terkumpul dalam jumlah banyak dapat dikemas sederhana lalu dijual ke tetangga atau komunitas tani. Harga mungkin tidak besar, tetapi nilai tambahnya adalah keberlanjutan dan kemandirian. Dari kebun kecil, manfaatnya bisa menyebar luas.
Pada akhirnya, menanam kangkung hingga menghasilkan biji bukan sekadar soal berkebun. Ia adalah cerminan sikap hidup: sabar, mandiri, dan berpikir jauh ke depan. Dari biji-biji kecil itu, kita belajar bahwa kemandirian pangan tidak harus dimulai dari proyek besar. Ia bisa lahir dari halaman rumah, dari tanaman sederhana, dan dari niat untuk menjaga siklus kehidupan tetap berlanjut.
Kalau tujuan Bapak/Ibu adalah menghasilkan bibit (biji) kangkung dari tanaman yang ditanam sendiri, maka kuncinya adalah membiarkan sebagian kangkung tidak dipanen, melainkan dibiarkan berbunga hingga menghasilkan biji.
Berikut langkahnya:
1. Tanam Kangkung Seperti Biasa
Bisa dari biji atau stek. Rawat sampai tumbuh subur (umur 3–4 minggu biasanya sudah bisa dipanen). Tapi pilih sebagian tanaman untuk tidak dipetik daunnya, biarkan terus tumbuh.
2. Biarkan Berbunga
Kangkung yang dibiarkan tua akan mengeluarkan bunga kecil berwarna putih keunguan. Biasanya muncul umur 1, 5 – 2 bulan setelah tanam. Supaya berbunga lebat, tanaman harus cukup sinar matahari dan nutrisi.
3. Pembentukan Biji
Setelah bunga mekar, akan terbentuk polong kecil (seperti kacang). Dalam polong itu ada biji kangkung. Tunggu sampai polong mengering di batang (warnanya coklat tua).
4. Panen Biji
Petik polong yang sudah kering. Jemur sebentar di bawah sinar matahari agar benar-benar kering. Kupas polong untuk mengeluarkan bijinya.
5. Penyimpanan Biji Bibit
Simpan biji dalam wadah kering dan tertutup rapat. Bisa juga ditaruh dalam botol kaca dengan sedikit abu sekam agar tidak lembab. Bibit yang baik bisa disimpan 6–12 bulan tanpa menurunkan daya tumbuh.
Jadi, cara agar dapat bibit dari tanaman kangkung sendiri adalah dengan tidak memanen semua, melainkan membiarkan sebagian tanaman tua, berbunga, lalu menghasilkan polong biji.
Pangkep 16 September 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan