BEIJING, 30 Agustus 2025 /PRNewswire/ -- Bertepatan dengan Festival Qixi, dijuluki Hari Kasih Sayang ala Tiongkok, CGTN menerbitkan sebuah artikel tentang nilai-nilai luhur Presiden Tiongkok Xi Jinping yang sangat menghargai keluarga dan bangsa. Artikel ini mengangkat prinsip yang dipegang Xi, yakni kemakmuran bangsa hanya akan tercapai jika jutaan rumah tangga benar-benar hidup sejahtera.
Di rak buku milik Presiden Tiongkok Xi Jinping, fotonya bersama sang istri, Peng Liyuan, terpampang jelas, mencerminkan sisi lembut dari pemimpin Tiongkok tersebut. Meski pekerjaan kerap memisahkan kedua sosok ini, Xi dan Peng selalu saling memahami dan memerhatikan.
"Jangan sampai jarak mengganggu hubungan kita, atau perhatian kita luput akibat kesibukan, bahkan mengabaikan perasaan sendiri di tengah rutinitas kehidupan," ujar Xi ketika menyampaikan sambutan pada Imlek 2017.
Kehangatan keluarga
"Saya memiliki keluarga yang sangat bahagia. Istri dan saya sendiri menjalani karier masing-masing, namun kami bekerja sama membangun keluarga," kata Xi dalam sebuah kesempatan.
Pada 2004, saat menjabat Sekretaris Partai Komunis Tiongkok (CPC) Tingkat Provinsi Zhejiang, kepada Stasiun Televisi Yan'an, Xi berkata, dia menelepon Peng setiap hari, sebab keduanya kerap kali tidak bisa menghabiskan waktu bersama.
Ketika berkunjung ke rumah seorang petani di Kosta Rika pada 2013, Xi membagi kue buatan sang tuan rumah untuk sang istri, sebuah kebiasaan yang mencerminkan hubungan erat yang telah terjalin bertahun-tahun.
Pada 2014, dalam kunjungan kenegaraan ke India, Peng mendampingi Xi. Peng lalu duduk di sebuah ayunan, berayun-ayun beberapa kali sebelum menepuk sisi yang kosong. Sang suami pun segera duduk di sebelah Peng. Keduanya lalu berayun bersama-sama, sebuah momen yang penuh kehangatan dan mencerminkan kedekatan Peng dan Xi.
Memadukan kecintaan pada keluarga dengan kecintaan pada negara
Xi selalu menekankan keterkaitan antara keluarga dan bangsa dengan menyebut bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, maka kecintaan pada negara dan keluarga harus menyatu.
"Kemakmuran bangsa hanya tercapai jika jutaan keluarga benar-benar hidup sejahtera," ujar Xi.
Saat memegang jabatan pemerintahan lokal hingga menjadi pemimpin tertinggi di Tiongkok, Xi selalu ingin membantu berbagai keluarga agar dapat hidup bahagia.
Sebagai Ketua CPC Desa Liangjiahe di Provinsi Hebei, Tiongkok Utara, Xi hidup dan bekerja bersama para petani. Di Zhengding, Provinsi Hebei, Xi, ketika menjabat Sekretaris CPC Zhengding, mengunjungi setiap desa untuk meninjau tingkat kesejahteraan masyarakat setempat.
Sejak terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC pada Oktober 2012, Xi setidaknya telah melakukan 30 kunjungan kerja di seluruh Tiongkok, sebagian besar di antaranya untuk meninjau pemberantasan kemiskinan dan pembangunan.
Pada akhir 2020, setelah kerja keras selama delapan tahun, Tiongkok mencapai target pemberantasan kemiskinan ekstrem untuk 98,99 juta jiwa yang tinggal di pedesaan. Semua warga Tiongkok yang hidup di bawah garis kemiskinan kini telah keluar dari kemiskinan, bahkan seluruh 128.000 desa tertinggal, serta 832 daerah miskin juga keluar dari garis kemiskinan. Hal ini terungkap dalam laporan berjudul "Poverty Alleviation: China's Experience and Contribution".
Menjelang akhir Rencana Pembangunan Lima Tahun Ke-14 (2021-2025) pada tahun ini, Xi menegaskan kembali makna penting dari prioritas yang ditujukan untuk mata pencaharian masyarakat demi pembangunan Tiongkok pada masa depan.
Dalam sebuah simposium tentang pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Lima Tahun Ke-15 (2026-2030) pada akhir April lalu, Xi menggarisbawahi keterlibatan masyarakat dalam menyusun rencana tersebut. Xi juga mendorong agar mata pencaharian masyarakat terus dijaga dan ditingkatkan melalui pembangunan, serta terus bergerak menuju kesejahteraan umum.
SOURCE CGTN