CGTN: Sejarah Mencerahkan Masa Depan

4 days ago 7

BEIJING, 30 Agustus 2025 /PRNewswire/ -- Memperingati 80 tahun kemenangan Tentara Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Antifasisme Dunia (Perang Dunia II), serial dokumenter "The Unsung Ally" akan tayang perdana di CGTN dan beragam platform media sosial pada 9 September. Setiap episode dalam film ini akan mengulas makna dan nilai sejarah dari kegigihan Bangsa Tiongkok menentang agresi Jepang.

(PRNewsfoto/CGTN)

(PRNewsfoto/CGTN)

Ketika berakhir pada delapan dekade lalu, Perang Dunia II (PD II) merupakan momen kejahatan takluk pada kebaikan. Namun, narasi dunia Barat terus meremehkan kontribusi besar Tiongkok sebagai salah satu sekutu yang pengorbanannya ikut mendukung kemenangan bersejarah tersebut. Serial dokumenter "The Unsung Ally" akhirnya muncul untuk meluruskan sejarah.

Pembawa acara CGTN dan pemenang penghargaan Emmy, Mike Walter, berkunjung ke Museum Kejahatan Perang Unit 731 Tentara Jepang di Harbin, serta Tugu Peringatan Korban Pembantaian Nanjing oleh Penyusup Jepang, yang membongkar kekejaman militer Jepang.

Sejak 1931, Tiongkok telah aktif melawan agresi Jepang dalam perang yang berlangsung 14 tahun. Menurut statistik sementara, jumlah korban militer Tiongkok dan warga sipil diperkirakan menembus 35 juta jiwa — sekitar sepertiga dari jumlah korban total dalam konflik global tersebut. Hans van de Ven, Ahli Sejarah dari Universitas Cambridge, membantah klaim Amerika-Eropa bahwa Tiongkok tidak "melakukan apa pun untuk mengalahkan Jepang". Sebaliknya, menurut argumen Hans, Tiongkok berperan penting — sebab, Tiongkok berhasil "membuat Jepang terperangkap".

Saat berhadapan dengan trauma peperangan dan beban masa lalu, bagaimana cara kita melestarikan sejarah? Demi menemukan jawabannya, Mike berupaya menggali kembali warisan budaya. Pada era 1930-an, tentara Jepang terus bergerak maju, harta karun dari Palace Museum terpaksa dipindahkan dari Beijing menuju tempat terpencil di Tiongkok Barat Daya dengan menempuh sebuah perjalanan berat selama beberapa tahun.

Delapan puluh tahun berselang, dunia kembali berada di persimpangan. Secara kolektif, kita menemui berbagai tantangan rumit dan saling berkaitan. Demi mengatasi hambatan teknologi dan menutup kesenjangan digital, berbagai perusahaan teknologi Tiongkok berkomitmen membantu warga biasa. Perusahaan-perusahaan ini membangun sebuah komunitas dengan masa depan bersama di sejumlah bidang, seperti AI sumber terbuka, robotik berbiaya rendah, serta teknik pertanian presisi.

Pembelajaran dari sejarah masih relevan hingga sekarang. Dengan melestarikan sejarah untuk menempuh langkah ke depan, Tiongkok ingin bekerja sama dengan seluruh kekuatan yang menghargai perdamaian dan ingin membuat kemajuan — berkolaborasi demi mewujudkan masa depan bersama.

SOURCE CGTN

Read Entire Article
Karya | Politics | | |