Serang, - Presiden Prabowo Subianto mewajibkan pemerintah daerah bersama TNI dan Polri, untuk memantau ketat harga gabah dan memastikan penyerapan hasil panen tidak merugikan petani. Instruksi itu ditujukan untuk menjaga stabilitas harga, juga melindungi kesejahteraan petani di tengah masa panen raya padi.
Instruksi presiden tersebut, direspons cepat oleh Babinsa yang bertugas sebagai aparat kewilayahan, khususnya di Kabupaten Serang dan Kota Serang.
Dandim 0602/Serang Kolonel Inf Mulyo Junaidi menyatakan bahwa, pihaknya siap menjalankan perintah presiden tersebut, dan telah melakukan langkah-langkah monitoring di lapangan. “Kami mengikuti arahan pusat, dan memastikan gabah hasil panen petani, benar-benar terserap dengan harga yang layak, ” ujar Dandim Serang saat ditemui, Senin (07/04/2025).
Kata Dandim, seluruh Babinsa sudah kami kerahkan, untuk melakukan pendampingan dan monitoring harga gabah, serta serapan gabah petani agar hasilnya maksimal.
Di sisi lain, kabar baik datang dari para petani di Desa Pamengkang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Musim panen tahun ini menunjukkan hasil menggembirakan. Produksi gabah mereka meningkat signifikan, dari rata-rata 7 ton per hektare menjadi 10, 5 ton per hektare.
Salah satu petani setempat, yang merupakan Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Desa Pamengkang menyebut, kelancaran distribusi pupuk sebagai salah satu faktor utama meningkatnya hasil panen.
“Alhamdulillah tahun ini pupuk lancar, hujan juga cukup, panen meningkat, ” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan meningkatnya produktivitas, para petani berharap harga gabah tetap stabil, dan tidak ditekan oleh tengkulak atau pembeli besar. Mereka juga meminta agar pengawasan oleh aparat, benar-benar dilakukan hingga tingkat bawah.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, sebelumnya telah mengingatkan Bulog dan dinas terkait. Untuk aktif menyerap gabah petani, terutama saat musim panen raya, agar harga tidak anjlok di pasar.