BOJONEGORO, - Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, S.E., M.M., bersama jajaran Forkopimda turut menghadiri kegiatan Panen Raya Padi secara serentak bersama 14 Propinsi se-Indonesia yang dilaksanakan terpusat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Di wilayah Kabupaten Bojonegoro dilaksanakan di areal persawahan depan Balai Desa Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Senin (7/4/2025).
Kegiatan tersebut sebagai upaya Pemerintah Pusat mewujudkan swasembada pangan nasional dan mimpi besar memiliki lumbung pangan nasional. Target tersebut dibutuhkan kerjasama dan sinergitas dari seluruh jajaran pemerintahan pusat, daerah hingga ke desa, serta stakeholder khususnya Bulog sebagai pelaksana serapan gabah petani.
Pemerintah telah menetapkan harga gabah kering panen (GKP) sebesar 6.500 sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas ekonomi dalam rantai distribusi pangan. Dan juga mengupayakan kemudahan akses bagi petani seperti benih, alsintan, pompanisasi, optimalisasi lahan, cetak sawah atau perubahan fungsi lahan kurang produktif untuk sawah baru, pupuk, harga pokok penjualan (HPP), dan nantinya akan diupayakan irigasi untuk pengairan sawah.
Dalam upaya mendukung capaian swasembada pangan nasional, Pemkab Bojonegoro siap turut serta berperan aktif melalui sarana pertanian dan mensejahterakan petani. Diperkirakan hasil panen padi di areal persawahan seluas 400 hektar di desa Sukorejo menghasilkan padi sebanyak 2.400 ton padi. Hasil tersebut tercatat masih sebagian dari total 1.500 hektar areal persawahan yang ada di Kab. Bojonegoro atau sekitar 9.000 ton padi.
Dalam kesempatan tersebut, Setyo Wahono dan Nurul Azizah menaiki mesin panen padi modern (harvester) bersama dengan petani melakukan panen padi. Usai melakukan panen padi, Bupati Bojonegoro bersama Wakil Bupati Bojonegoro menyaksikan langsung pembayaran uang muka pembelian Gabah kering panen dari Bulog kepada petani dengan harga Rp. 6.500 per Kilogram. Upaya pemerintah menetapkan HPP minimal Rp. 6.500 dirasa sangat memuaskan dan membahagiakan bagi para petani, sekaligus menjaga stok pasokan di gudang Bulog meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.
Setyo Wahono, Bupati Bojonegoro merasa senang dapat menyaksikan langsung kondisi dilapangan terkait sektor pertanian di Bojonegoro, sekaligus berinteraksi dengan para petani. Menurut Setyo Wahono, sektor pertanian di Bojonegoro sejak dahulu adalah potensi besar untuk Kab. Bojonegoro sendiri. Ia ingin menjadikan salah satu titik fokus pembangunan Bojonegoro sebagai Lumbung Padi terbesar di Jawa Timut bahkan nasional.