PANGKEP - Dalam dinamika pembangunan daerah, keberadaan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan memiliki peran strategis. Kelurahan bukan sekadar unit administratif, melainkan ruang hidup masyarakat yang menyimpan potensi ekonomi, sosial, dan budaya yang luar biasa. Maka, sosok yang memimpin di level ini—yakni Lurah—memegang peranan vital dalam menggerakkan potensi lokal.
Tantangan utama yang dihadapi banyak daerah saat ini adalah bagaimana mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Salah satu jawabannya adalah dengan menggali potensi ekonomi lokal yang selama ini belum tergarap secara maksimal. Di sinilah pentingnya figur Lurah yang memiliki jiwa bisnis dan wawasan kewirausahaan.
Seorang Lurah yang berjiwa bisnis tidak hanya mengandalkan rutinitas administratif, tetapi juga mampu membaca peluang, merancang strategi, serta mendorong masyarakat agar lebih produktif dan mandiri secara ekonomi. Sosok seperti ini akan menjadikan kelurahan bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi sebagai pusat kegiatan ekonomi yang bernilai tambah.
Potensi lokal di tingkat kelurahan sangat beragam, mulai dari produk UMKM, pertanian urban, kuliner khas daerah, hingga potensi wisata berbasis budaya dan alam. Tanpa kepemimpinan yang visioner, potensi tersebut akan tetap menjadi potensi yang tidur. Namun di tangan Lurah yang mampu berpikir seperti pelaku bisnis, potensi ini bisa menjadi sumber PAD yang signifikan.
Kepemimpinan Lurah harus bertransformasi dari birokrat pasif menjadi agen perubahan yang aktif. Jiwa bisnis tidak berarti harus menjadi pedagang, tetapi memiliki pola pikir inovatif, adaptif, dan berorientasi pada hasil. Lurah seperti ini akan mampu menjembatani kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Selain itu, Lurah juga berperan dalam membangun ekosistem ekonomi lokal yang sehat. Ia mendorong hadirnya koperasi, pasar rakyat, sentra UMKM, serta memfasilitasi pelatihan kewirausahaan bagi warga. Lurah dengan visi bisnis akan memastikan bahwa ekonomi lokal tumbuh secara merata dan berkelanjutan.
Tidak kalah penting, Lurah berjiwa bisnis juga harus cakap dalam komunikasi dan diplomasi. Ia harus mampu menarik investor lokal, menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, serta aktif memperkenalkan potensi wilayahnya ke publik melalui berbagai kanal informasi. Branding kelurahan menjadi langkah strategis yang tak bisa diabaikan.
Penting juga untuk memperkuat kapasitas Lurah melalui pelatihan manajemen usaha, digitalisasi pelayanan, dan pengelolaan aset kelurahan. Pemerintah kota atau kabupaten perlu menyusun program khusus yang mendorong transformasi kepemimpinan di tingkat kelurahan menjadi lebih responsif terhadap peluang ekonomi.
Sudah saatnya paradigma jabatan Lurah tidak hanya sebagai jabatan struktural, tetapi juga fungsional dalam pembangunan ekonomi wilayah. Pengangkatan Lurah yang memiliki SDM unggul, berjiwa bisnis, dan memahami karakter wilayah adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah.
Jika setiap kelurahan mampu mengelola satu atau dua potensi lokal secara optimal, maka kontribusi terhadap PAD akan nyata. Bahkan, ketergantungan pada anggaran pusat dapat dikurangi secara signifikan. Kemandirian daerah tidak dibangun dari atas, tetapi dari bawah—dari kelurahan.
Lebih jauh, Lurah seperti ini juga bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Sosok pemimpin yang mau turun tangan, membina usaha kecil, dan berani berinovasi akan mengubah cara pandang warga terhadap pemerintahan. Ini akan membangun kepercayaan publik dan partisipasi aktif dalam pembangunan.
Kehadiran Lurah berjiwa bisnis juga menjadi bukti bahwa pemerintahan bisa bergerak cepat dan tepat dalam menyikapi perubahan zaman. Di era digital dan globalisasi, kemampuan beradaptasi dan mencari terobosan menjadi kunci. Maka, memilih pemimpin lokal yang punya semangat wirausaha adalah langkah yang bijak.
Akhirnya, jika kita ingin melihat daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera, maka perkuatlah lini terdepan pemerintahan dengan SDM yang tepat. Lurah berjiwa bisnis bukan sekadar pemimpin kelurahan, melainkan katalisator yang mampu mengubah potensi menjadi prestasi, dan ide menjadi sumber PAD yang nyata.
Pangkep 14 April 2025
Penulis:
Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep