Dua Warga Australia Pemasok Senjata OPM Ditangkap, Goliath Tabuni Akui Krisis Persenjataan

1 day ago 3

Papua - Jaringan pemasok senjata api untuk kelompok kriminal bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) akhirnya terbongkar. Dalam sebuah operasi gabungan, aparat keamanan berhasil menangkap dua pria asal Australia yang terbukti menyuplai persenjataan ke Papua. Fakta ini sekaligus menegaskan adanya keterlibatan pihak asing dalam memperpanjang konflik bersenjata di Bumi Cenderawasih.

Pasca pengungkapan kasus ini, pimpinan OPM, Goliath Tabuni, secara mengejutkan mengakui bahwa organisasinya kini mengalami krisis pasokan senjata dan amunisi. Dalam sebuah rekaman suara yang beredar pada Senin (15/9/2025), Goliath menyatakan pihaknya semakin kesulitan menjaga jalur distribusi persenjataan.


“Kami kesulitan mendapatkan senjata baru. Jalur distribusi kami kini semakin sempit, ” keluhnya.

Pengakuan ini menjadi sinyal bahwa tekanan aparat keamanan semakin efektif, terutama setelah pengawasan perbatasan dan jalur distribusi barang ilegal diperketat. Bagi masyarakat, hal ini menandai harapan baru bahwa ancaman kelompok bersenjata bisa semakin dilemahkan.

Bukti Keterlibatan Asing

Tokoh masyarakat Papua, Yonas Kogoya, menilai penangkapan dua warga Australia tersebut membuka mata banyak pihak bahwa OPM tidak pernah berdiri sendiri. Menurutnya, kelompok ini justru bergantung pada kepentingan asing yang memanfaatkan konflik Papua sebagai lahan bisnis.


“Selama ini mereka mengaku pejuang rakyat Papua, padahal justru menjadi alat kepentingan asing yang mencari keuntungan dari konflik. Jika sampai orang luar negeri terlibat, jelas ini bukan perjuangan tulus, melainkan bisnis senjata, ” tegas Yonas.

OPM Dinilai Kehilangan Arah

Sementara itu, tokoh adat Papua, Melianus Tabuni, menyebut kondisi ini semakin membuktikan bahwa OPM sudah kehilangan arah perjuangan.


“Kalau memang berjuang demi rakyat, kenapa harus bergantung pada senjata dari luar negeri? Ini membuktikan OPM hanya membuat rakyat menderita, sementara mereka sibuk mencari dukungan asing, ” ujarnya.

Harapan Damai untuk Papua

Penangkapan dua warga negara asing tersebut bukan hanya mempersempit ruang gerak OPM, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menutup celah perdagangan senjata ilegal. Dengan semakin berkurangnya suplai senjata, OPM diperkirakan akan semakin kesulitan menjalankan aksinya.

Masyarakat Papua pun berharap momentum ini menjadi titik balik menuju kedamaian. Tanpa pasokan senjata, konflik bersenjata diharapkan dapat mereda, sehingga rakyat Papua bisa kembali hidup dalam suasana aman dan tenteram.

(APK/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |