Lombok Tengah, NTB – Gendang Beleq merupakan salah satu kesenian tradisional khas suku Sasak di Pulau Lombok yang dimainkan secara berkelompok menggunakan instrumen berukuran besar. Musiknya dikenal energik, menggetarkan, dan sarat makna budaya, karena sejak dahulu digunakan untuk menyemangati pasukan perang, upacara adat, hingga penyambutan tamu kehormatan.
Pada Selasa (25/11), Rutan Kelas IIB Praya menerima bantuan seperangkat alat musik Gendang Beleq dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah. Bantuan ini menjadi dukungan penting bagi pelaksanaan program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sekaligus upaya pelestarian budaya Sasak di lingkungan pemasyarakatan.
Penyerahan dilakukan langsung oleh perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah dan diterima oleh jajaran Rutan Praya.
Kepala Rutan Praya, M. Syaripuddin Hazri, menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. “Kehadiran alat musik ini membuka ruang pembinaan yang lebih kreatif dan bermanfaat bagi WBP, sekaligus ikut menjaga kelestarian budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat Lombok, ” ujarnya.
Rutan Praya merencanakan pembentukan kelompok kesenian Gendang Beleq yang akan berlatih secara rutin sebagai bagian dari pembinaan kepribadian Warga Binaan. Petugas pembinaan akan mendampingi dan menyusun jadwal latihan agar WBP dapat mempelajari kesenian ini secara terstruktur. Kesenian ini bukan hanya menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan, tetapi juga warisan budaya yang terus dijaga masyarakat Lombok.
Program ini juga sejalan dengan 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam peningkatan kualitas pembinaan, pemberdayaan WBP, serta penguatan kegiatan positif berbasis budaya.
Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB, Agung Krisna turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menyampaikan bahwa pembinaan berbasis seni dan budaya tidak hanya memberi ruang kreativitas, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter bagi WBP.
“Kami sangat mendukung langkah Rutan Praya yang menghadirkan Gendang Beleq sebagai bagian dari program pembinaan. Selain melestarikan warisan budaya Sasak, kegiatan ini mampu menumbuhkan disiplin, kerja sama, serta rasa percaya diri bagi para Warga Binaan. Kami berharap pembinaan seperti ini terus dikembangkan di seluruh UPT Pemasyarakatan di NTB, ” ujarnya.
Dengan fasilitas baru ini, Rutan Praya berharap dapat menciptakan ruang pembinaan yang lebih humanis, produktif, serta berperan dalam melestarikan seni tradisional kebanggaan masyarakat Sasak.(Adb)


















































