BARRU - Kesatuan Aktifis Barru (Kibar) mendapat dukungan dari luar daerah untuk melakukan aksi besar-besaran menuntut H. Syamsuddin Muhiddin mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Barru.
Dukungan tersebut datang dari Koordinator Wilayah (Korwil) Kibar Makassar, Awi. Ia menyatakan siap bergabung dalam aksi besar-besaran yang akan digelar di Barru menuntut Ketua DPRD mundur.
Menurut Awi, aksi ini bukan sekadar gerakan lokal, melainkan sudah menjadi isu moralitas dan integritas lembaga DPRD yang disorot publik luas.
"Kami dari Korwil Makassar tidak akan tinggal diam. Apa yang terjadi di Barru adalah wajah buruk demokrasi lokal. Ketua DPRD terbukti lemah, tidak tegas, bahkan terkesan menghambat putusan BK yang sudah final, " katanya, pada Senin (15/9/2025).
Awi menegaskan, ratusan aktivis di Makassar siap turun mengawal jalannya aksi di Barru. Menurutnya, tindakan Ketua DPRD yang menunda-nunda dan berlindung di balik alasan “kehati-hatian” telah mengkhianati marwah DPRD itu sendiri.
"Ini bukan soal politik sempit. Ini soal kehormatan lembaga wakil rakyat. Barru adalah tanah religius, tidak ada ruang bagi pelaku amoral dan mereka yang melindungi, " ujarnya.
Awi menyatakan bahwa Kibar bersama elemen mahasiswa, masyarakat, dan simpatisan akan membawa tiga tuntutan utama yaitu:
Mendesak Ketua DPRD Barru mundur karena gagal menegakkan putusan BK.
Menolak segala bentuk perlindungan politik terhadap HRD, oknum dewan pelaku asusila.
Mengembalikan marwah DPRD Barru sebagai lembaga kehormatan, bukan alat kompromi politik.
Keterlibatan Korwil Makassar, kata Awi, adalah bentuk solidaritas sekaligus penguatan moral bagi gerakan Kibar di Barru.
"Kami pastikan aksi ini akan menjadi gelombang besar. Ketua DPRD harus sadar, rakyat sudah muak dengan drama yang dimainkan selama ini, " tutupnya.