Gedung Uji Kir Morowali Sudah Ada Sejak Masa Bupati Anwar Hafid, Tetap Tak Beroperasi – Alat Belum Teranggarkan Hingga 2025

1 hour ago 1

MOROWALI, Indonesiasatu.id– Di tengah kebutuhan yang semakin besar akan fasilitas uji coba kendaraan (uji kir) di Morowali, terutama seiring dengan berkembangnya sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah, ternyata gedung uji kir yang terletak di komplek KTM Bahomohoni masih terlantar dan belum bisa difungsikan. Padahal, gedung ini sudah dibangun sejak masa kepemimpinan Bupati Anwar Hafid yang menjabat 2 periode (2007-2012, 2013-2018).
 
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Morowali, Ilham Lamidu, mengakui bahwa kondisi gedung uji kir yang sudah selesai dibangun tapi tidak beroperasi menjadi salah satu masalah yang menyakitkan bagi dinasnya. Menurut dia, semua persyaratan teknis terkait tenaga kerja sudah terpenuhi, namun penghambat utama terletak pada ketiadaan alat-alat uji yang belum bisa dibeli karena masalah anggaran.

“Yang menyedihkan, teknisi-teknisi yang akan menangani uji kir sudah melalui pelatihan yang komprehensif dan bahkan sudah bersertifikat sesuai standar nasional. Mereka sudah siap bekerja kapan saja, tapi hanya sisa alat-alat uji yang belum ada yang membuat gedung ini tidak bisa berjalan, ” ungkap Ilham dalam keterangan resmi di kantor Dinas Perhubungan Morowali, Rabu (10 Desember 2025).
 
Ilham menjelaskan bahwa dinasnya sebelumnya telah mengajukan anggaran sebesar lebih dari 4 miliar rupiah untuk pengadaan alat-alat uji kir di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2025. Namun, anggaran tersebut harus dipangkas sebagai bagian dari penyesuaian anggaran daerah yang dilakukan untuk menyesuaikan dengan realisasi pendapatan dan kebutuhan lain yang lebih mendesak.
 
“Kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk memastikan anggaran itu tercaver, tapi karena situasi keuangan daerah yang juga membutuhkan penyesuaian, akhirnya pengajuan itu harus ditunda. Oleh karena itu, kita akan mengajukan kembali anggaran tersebut di APBD tahun 2026, dengan harapan setidaknya di APBD perubahan 2026 bisa disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morowali, ” katanya dengan harapan.
 
Gedung uji kir yang terletak di komplek KTM Bahomohoni ini dirancang untuk melayani kebutuhan uji kir kendaraan roda empat yang masuk wilayah kabupaten Morowali. Dengan luas lahan yang cukup dan struktur bangunan yang sudah memenuhi standar, fasilitas ini diharapkan bisa menjadi titik sentral uji kir di Morowali, terutama mengingat banyaknya kendaraan yang beroperasi di kawasan industri yang terus berkembang.
 
Selain itu, operasionalisasi gedung uji kir ini juga dianggap sebagai skala prioritas tinggi untuk menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Morowali. Menurut data Dinas Perhubungan, potensi pendapatan dari uji kir di Morowali cukup besar, terutama karena adanya ribuan kendaraan yang digunakan untuk aktivitas industri, perdagangan, dan transportasi masyarakat sehari-hari.
 
“Morowali adalah daerah yang sedang berkembang pesat, terutama di sektor industri. Banyak perusahaan yang beroperasi di sini, yang berarti banyak kendaraan yang membutuhkan uji kir secara teratur. Jika gedung ini beroperasi, pasti akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan PAD daerah, selain juga memastikan keamanan kendaraan yang beroperasi di jalan raya, ” jelas Ilham.
 
Masyarakat sekitar kawasan KTM Bahomohoni juga mengungkapkan harapan agar gedung uji kir bisa segera beroperasi. Malik (45), seorang warga yang bekerja sebagai sehari-hari sebagai sopir perusahaan, mengatakan bahwa saat ini warga harus jauh-jauh pergi ke kota lain untuk mengurus uji kir kendaraan, yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

“Kita harap gedung ini bisa segera dibuka, agar kita tidak perlu ke luar lagi cuma buat uji kir. Buang waktu dan uang banyak. Semoga anggarannya cepat terpenuhi ya, ” ujar Malik, Jum'at (12/12/2025).
 
Dengan latar belakang seperti itu, harapan terhadap persetujuan anggaran pengadaan alat uji kir di APBD 2026 semakin besar. Kadishub Morowali menyatakan akan terus berkoordinasi dengan DPRD dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Morowali untuk memastikan bahwa pengajuan anggaran ini bisa disetujui, sehingga gedung uji kir yang sudah ada sejak lama bisa akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah. (TAR)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |