Gerak Cepat Bupati Solok: Gubuk Reyot Nenek Jusmaniar Segera Berganti Rumah Layak Huni

22 hours ago 4

SOLOK – Di tengah dinginnya malam dan sunyinya hari tua, seorang nenek renta bernama Jusmaniar hidup sebatang kara dalam sebuah gubuk reyot di Jorong Koto Panjang, Nagari Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi. Namun, takdir baik datang menghampir, ketika kabar tentang kondisi beliau sampai ke telinga Bupati Solok, Jon Firman Pandu. Dengan gerak cepat dan empati yang tulus, sang bupati langsung menginstruksikan pembangunan rumah layak huni bagi sang nenek.

Tak menunggu waktu lama, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, merespons instruksi itu dengan penuh tanggung jawab. Pada Rabu malam, 30 Juli 2025, ia memimpin rapat koordinasi lintas sektor di Kantor Wali Nagari Muara Panas. Di sana berkumpul berbagai pihak: Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman, Dinas Sosial, BPBD, BAZNAS, KORPRI, Camat, Wali Nagari, tokoh masyarakat, hingga perwakilan OPD lainnya. Semua hadir dengan satu tujuan—mengembalikan harkat hidup Jusmaniar, yang selama ini terabaikan dalam senyap.

Sekda Medison dengan suara penuh empati menyampaikan bahwa bantuan kepada Jusmaniar tak sekadar mendirikan rumah. Ini adalah bentuk kehadiran negara, sebagai pelindung warganya yang paling rentan. Maka rumah sementara akan dibangun agar beliau segera dapat tinggal dengan aman dan nyaman. Lalu, rumah layak huni akan dikerjakan secara gotong royong, dan seluruh perlengkapan rumah tangga akan dilengkapi. Tidak ada yang dibiarkan setengah-setengah. Kehidupan layak bagi Jusmaniar adalah tanggung jawab bersama.

Bantuan pun mengalir seperti air deras dari sumber kebaikan. Bupati Jon Firman Pandu secara pribadi menyumbangkan Rp5 juta. Dinas PRKP mengucurkan dana Rp17, 5 juta untuk material dan Rp2, 5 juta untuk upah tukang. BAZNAS memberikan bantuan Rp10 juta, KORPRI menambah Rp5 juta. Ketua KAN menyumbangkan 10 sak semen, disusul Ketua BPN dengan 5 sak lainnya. Ini bukan hanya angka, tapi wujud nyata dari kepedulian yang menyatukan berbagai elemen dalam satu semangat kemanusiaan.

Tak hanya pembangunan fisik yang disentuh. Jusmaniar juga akan mendapatkan perhatian khusus dari sisi sosial dan kesehatannya. BPJS Kesehatannya yang sebelumnya tidak aktif akan segera dipulihkan oleh Dinas Sosial. Pemeriksaan kesehatan dan pendampingan sosial akan menyertai beliau dalam hari-hari ke depan. BAZNAS juga akan menyalurkan bantuan konsumtif berupa sembako senilai Rp250.000 per bulan selama lima bulan, dan KORPRI turut memberikan pakaian layak pakai.

Kabar baik lainnya, Bupati Jon Firman Pandu telah memastikan dirinya akan ikut langsung dalam aksi gotong royong pembangunan rumah Jusmaniar pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Kehadirannya bukan hanya sebagai kepala daerah, tetapi sebagai seorang pemimpin yang peduli dan hadir menyatu bersama rakyatnya.

Rencana pembangunan akan berjalan sesuai prosedur. Legalitas lahan dipastikan aman dan bersih oleh Wali Nagari dan Ketua KAN. Sekda Medison juga berkomitmen menjalin kerja sama lebih luas, mengajak BUMN dan BUMD untuk turut serta dalam membantu.

Langkah cepat ini bukan sekadar program bantuan, tetapi sebuah pesan kuat bahwa pemerintah hadir untuk mereka yang berada dalam kesunyian. Di balik gubuk reyot dan usia senja, ada harapan yang tumbuh kembali. Rumah baru untuk Jusmaniar adalah bukti bahwa kepedulian, gotong royong, dan cinta sesama masih menjadi bagian dari napas bangsa ini. Pemerintah Kabupaten Solok tak hanya membangun rumah, tetapi juga mengembalikan martabat seorang ibu bangsa yang hampir dilupakan.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |