PAPUA - Di tengah medan yang terpencil dan akses pasar yang sulit, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti kembali membuktikan komitmen mereka bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tapi juga sahabat sejati rakyat. Kali ini, mereka mengambil langkah nyata dengan memborong seluruh hasil panen warga Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Aksi heroik ini langsung disambut sukacita oleh petani setempat yang kerap kesulitan menjual produk mereka. Sabtu (03/05/2025)
Mayoritas warga Kampung Dambet bergantung pada hasil kebun seperti ubi, sayuran, dan buah lokal. Namun, mereka seringkali harus menempuh jarak jauh dan menghadapi kesulitan untuk menjual hasil bumi tersebut. Kehadiran Pos Beoga Satgas Yonif 700/WYC pun mengubah kesulitan itu menjadi harapan. Para prajurit secara spontan membeli seluruh hasil tani yang ditawarkan, bahkan membantu mengangkutnya ke pos.
Letnan Satu Infanteri (Lettu Inf) Rahmadanu S. Tr. Han, Komandan Pos Beoga, menegaskan bahwa misi TNI di Papua lebih dari sekadar keamanan. “Kami di sini untuk mendengar dan membantu. Kalau warga kesulitan menjual hasil kebun, ya kami beli. Ini bukti TNI hadir untuk rakyat, ” ujarnya dengan penuh semangat.
Salah satu momen yang paling mengharukan datang dari Mama Yulce, seorang ibu penjual sayur yang hampir putus asa karena dagangannya tak laku. “Tadi pagi saya bawa ubi dan sayur, takut tidak ada yang beli. Eh, malah habis diborong tentara! Saya sampai nangis senang, ” ceritanya dengan senyum lebar.
Aksi ini lebih dari sekadar transaksi jual beli. Ini adalah simbol dari rasa saling percaya yang semakin kuat antara TNI dan masyarakat, mendorong semangat bertani yang sempat meredup, serta menunjukkan bahwa kehadiran negara bisa dirasakan dalam hal-hal kecil namun sangat bermakna.
Satgas Yonif 700/WYC membuktikan bahwa senjata terkuat dalam menjaga persatuan bukan hanya peluru, tetapi juga empati dan tindakan nyata. Dengan langkah sederhana ini, mereka menanamkan pesan yang mendalam: "TNI ada untuk rakyat, di mana pun dan kapan pun."
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono