PAPUA - Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini semakin terjepit setelah aparat keamanan berhasil mengungkap sejumlah lokasi persembunyian mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, operasi gabungan yang melibatkan TNI, Polri, serta dukungan intelijen lokal dan kolaborasi dengan tokoh adat serta masyarakat sipil telah membongkar tempat-tempat yang selama ini menjadi basis logistik dan markas koordinasi OPM. Sabtu 3 Mei, 2025.
Keberhasilan ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya menekan pergerakan OPM di wilayah Pegunungan Tengah, Intan Jaya, dan Yahukimo. Persembunyian yang selama ini terjaga rapat akhirnya berhasil dijebol, memberikan pukulan berat bagi kelompok separatis yang telah lama berusaha memperluas pengaruh dan mengintensifkan serangan, baik terhadap aparat maupun warga sipil.
Proses penemuan dan penggerebekan ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat lokal yang mulai memberikan informasi mengenai keberadaan kelompok OPM. Dalam banyak kasus sebelumnya, warga sering kali merasa takut untuk berbicara karena khawatir menjadi sasaran kekerasan atau ancaman dari kelompok bersenjata. Namun, berkat pendekatan dialogis yang semakin intensif dari aparat keamanan dan pemerintah, kepercayaan masyarakat mulai tumbuh.
"Kami lelah hidup dalam ketakutan. OPM tidak membantu rakyat, mereka hanya membawa kekerasan. Sekarang saatnya kami berdiri bersama negara untuk hidup damai, " ungkap Yulianus Murib, tokoh adat dari Distrik Yigi, Nduga, Sabtu (3/5/2025).
Keberhasilan dalam mengungkap lokasi persembunyian OPM ini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Papua, terutama yang berada di wilayah konflik. Dengan kembalinya eks anggota OPM yang sadar akan kesalahan mereka, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam melindungi keamanan daerahnya, harapan akan kedamaian semakin nyata.
Benyamin Matuan, Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pegunungan Tengah, menekankan pentingnya generasi muda Papua menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar korban dari konflik yang tak berkesudahan. “Sudah cukup darah tertumpah. Kami ingin hidup, belajar, dan bekerja untuk membangun Papua. Tidak ada masa depan dalam pelarian dan senjata, ” katanya dalam sebuah diskusi publik di Wamena.
Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Papua menuju stabilitas dan perdamaian. Keberhasilan aparat dalam mengungkap persembunyian OPM juga menunjukkan bahwa kekuatan senjata bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi separatisme. Kesadaran rakyat akan pentingnya hidup damai kini menjadi kekuatan utama yang semakin mempersempit ruang gerak OPM. (APK/Red1922)