Lebak, PublikBanten.Com Rangkasbitung - Diskusi publik 'Disoreientasi Pendidikan Kabupaten Lebak Menuju 2 Abad' diselenggarakan oleh Kumpulan Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Rangkasbitung pada hari Sabtu 03 Mei 2025, berhasil menghimpun berbagai pandangan dari pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari pemerintah, akademisi, pelajar, guru, hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Lebak.
Acara Diskusi Publik tersebut berlangsung di Aula Museum Multatuli Rangkasbitung yang dihadiri lebih dari 50 peserta dan menghadirkan narasumber utama seperti Medi Juanda (Sekretaris Komisi III DPRD Lebak), H. Hari Setiono, S.Si., M.Si., (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak), serta Cucu Komarudin S.Pd (Ketua KNPI Lebak).
Dalam diskusi menunjukan bahwa pendidikan di Kabupaten Lebak belum merata dan masih banyak anak putus sekolah, dan masih banyak sarjana muda khususnya dibidang pendidikan yang masih kurang perhatian dari pemerintah.
Kadisdik Lebak pada kesempatan acara mengatakan. "Jika ada atau menemukan orang yang putus sekolah dikarenakan permasalah ekonomi atau permasalahan lain nya diharapkan langsung melapor kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, " ucap Hari Setiono, S.Si., M.Si.
Selain itu, Kadisdik Lebak menuturkan, bahwa angka putus sekolah didasari oleh kesadaran masyarakat yang minim terhadap pendidikan.
Adapun hasil daripada diskusi yang diselenggarakan KUMALA Perwakilan Rangkasbitung, menemukan beberapa problem yang harus menjadi perhatian Pemerintah, antara lain:
1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan.
2. Untuk pemerataan akses pendidikan, terutama di daerah pelosok dan tertinggal.
3. Untuk kolaborasi antara pemerintah dan beberapa pihak serta elemen lainnya.
Copyright © 2021 INDONESIASATU.ID - All Rights Reserved.