Kembali ke NKRI: Anggota OPM Menyatakan Kecewa, Menyongsong Harapan Baru untuk Papua

14 hours ago 6

PAPUA - Fenomena meningkatnya jumlah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam beberapa tahun terakhir semakin mencuri perhatian. Kembalinya mereka bukan hanya menggambarkan keberhasilan pendekatan persuasif yang dilakukan oleh negara, tetapi juga mencerminkan ketidaknyamanan dan kekecewaan yang mendalam terhadap kondisi internal dalam tubuh organisasi tersebut. Sabtu 3 Mei, 2025.

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Wilayah Papua dan Polda Papua, sejak awal 2023 hingga April 2025, lebih dari 250 mantan anggota OPM telah menyerahkan diri dengan sukarela. Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Intan Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, hingga Lanny Jaya. Para eks kombatan ini tidak hanya menyerahkan senjata mereka, tetapi juga menyatakan niat untuk hidup sebagai warga negara yang taat hukum.

Penyebab utama kembalinya mereka, menurut berbagai kesaksian, adalah ketidakpuasan terhadap pola kepemimpinan yang otoriter, penyalahgunaan logistik, serta semakin tingginya tindakan kekerasan internal dalam kelompok. “Saya bergabung karena diajak dan dijanjikan akan berjuang untuk Papua merdeka. Tapi kenyataannya, kami hanya disuruh angkat senjata dan menyerang warga sipil. Tidak ada strategi jelas, tidak ada rasa aman. Hanya rasa lapar, takut, dan diperintah tanpa arah, ” ungkap FW, salah satu eks anggota OPM dari wilayah Pegunungan Tengah yang kini tengah mengikuti program pembinaan di Jayapura.

Langkah mereka mendapatkan dukungan luas dari berbagai tokoh adat dan masyarakat lokal. Kepala Suku Besar di Kabupaten Yahukimo, Silas Wanimbo, menyatakan bahwa masyarakat adat siap memaafkan dan menerima kembali para eks anggota OPM sebagai bagian dari komunitas, asalkan mereka benar-benar berkomitmen untuk meninggalkan kekerasan.

“Anak yang tersesat tetap anak kita. Kalau mereka kembali dengan hati tulus, kami buka tangan dan peluk mereka. Tapi jangan ulangi kekerasan, jangan bawa senjata lagi. Mari bangun kampung bersama, ” tegas Silas di sela acara serah terima eks kombatan di Dekai.

Kembalinya anggota OPM ke pangkuan NKRI ini lebih dari sekadar angka statistik. Ini merupakan simbol dari perubahan sosial yang lebih besar, yang menandakan bahwa masa depan Papua yang damai dan sejahtera semakin nyata. Dengan dukungan dari masyarakat dan tokoh adat, serta komitmen untuk meninggalkan kekerasan, masa depan Papua sebagai bagian dari Indonesia yang harmonis semakin tampak di depan mata. (APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |