SIMALUNGUN - Ratusan hektare tanaman kelapa sawit muda milik PTPN IV Kebun Marihat Regional 2 diinformasikan saat ini mengalami kerusakan parah dan tidak sepenuhnya dirawat, hingga dituding bahwa biaya perawatan tanaman menguap.
Menurut, nara sumber dalam keterangannya mengatakan, serangan ulat kantung dan ulat apu terjadi di dua areal berbeda yakni, terpantau di areal tahun tanam 2021. Selain kondisi tanaman diserang ulat, tampak lokasi tanaman dipenuhi semak belukar.


Selain itu, kerusakan parah di areal Blok 07/HI, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM ; red) tahun tanam 2022, Afdeling 3, Kebun Marihat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Selasa (02/12/2025), sekira pukul 16.54 WIB.
"Hasil penelusuran di lokasi utama, yakni TT 2021 di Mayangan, Afdeling 3 Kebun Marihat dengan sangat parah dan dipenuhi semak belukar. Kondisi ini memicu tudingan bahwa anggaran biaya pemeliharaan dan biaya penanggulangan hama ulat dikorupsi, " ungkap nara sumber.
Lebih lanjut, dalam penjelasannya nara sumber mengatakan, di lokasi terlihat pada tanaman adanya potongan pelepah yang mengering layaknya terbakar. Kemudian, pada bagian pucuk tanaman telah habis dimakan ulat kantung.

"Tak bersisa daun pada bagian pelepah tanaman kelapa sawit karena habis dimakan ulat kantung. Hal ini terlihat sangat jelas di Blok 21 Afdeling 3 dan kondisi kerusakan tanaman sangat masif, " jelas nara sumber sembari mengatakan, perkiraan capaian hasil produksi Kebun Marihat anjlok.
Pihak pemangku jabatan utama di Kebun Marihat, melalui pesan percakapan selularnya dikonfirmasi terkait kondisi tanaman kelapa sawit kritis akibat serengan ulat dan terlantar akibat tidak ditangani di Areal Afdeling 3 Kebun Marihat.
Namun, Inisial ASP selaku Manajer Kebun Marihat belum dapat dihubungi, sedangkan Benny selaku Kepala Asisten Tanaman Kebun Marihat hingga rilis berita ini dilansir ke publik tidak bersedia menanggapi.

Sebelumnya diberitakan, Kondisi PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Marihat dipimpin seorang pria berinisial ASP menjabat Manajer. Kalangan aktivis sosial kontrol mengungkapkan, sosok pria ini berkarakter tak memiliki empati, didukung percaya diri di atas rata-rata.
Namun, menurut nara sumber dalam keterangannya menyebutkan, kinerja Manajer Kebun Marihat tak sebanding rasa percaya dirinya. Terbukti dengan hasil penelusuran di areal kebun yang dipimpinnya, dalam kondisi memprihatinkan tanpa adanya upaya melakukan perbaikan.
Pasalnya, hasil penelusuran nara sumber menyebutkan, ratusan hektar tanaman kelapa sawit berusia 3 tahun tidak terawat dan tampak mengenaskan di Afdeling 3, Kebun Marihat, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (29/11/2025), sekira pukul 11.05 WIB.

"Serangan ulat tersebut diprediksi sejak empat bulan terakhir ini, tepatnya semenjak Kebun Marihat dipimpin Andi Purba. Secara teknis, pemicu serangan ulat akibat minimnya pengawasan serta identifikasi sejak dini, " sebut nara sumber melalui pesan percakapan selularnya.
Selain itu dalam keterangannya, nara sumber menjelaskan, manajemen perusahaan sub holding perkebunan kelapa sawit dikelola PT Palm Co, PTPN IV Regional 2, mengalokasikan anggaran perawatan dan pemeliharaan tanaman melalui lelang pengadaan barang dan jasa.
"Vendornya menerima alokasi biaya pemeliharaan tanaman, anggaran tersebut menguap dan program tanaman kelapa sawit berkelanjutan yang dicanangkan PT PalmCo PTPN IV Regional 2 hanya "Omon-Omon", " tegas nara sumber.

Lebih lanjut dalam keterangannya, nara sumber mengatakan, kondisi tanaman kritis akibat serangan ulat kantung dan ulat api. Hal ini akan menghambat proses fotosintesis setelah tanaman kehilangan daunnya serta di fase ini tanaman tidak berproduksi maksimal.

"Kondisinya memprihatinkan dan serangan ulat pada fase seperti ini, tananan berpotensi tidak produktif dalam waktu lama dan proyeksi investasi PalmCo PTPN IV Regional 2 jauh dari ekspektasi, " tandas nara sumber mengakhiri.
Pihak pemangku jabatan utama di Kebun Marihat belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi tanaman kelapa sawit kritis akibat serangan ulat dan terlantar akibat tidak ditangani di Areal Afdeling 3 Kebun Marihat hingga rilis berita ini dilansir ke publik.















































