Jadi Pembicara Kuliah Tamu di UIN, Teguh Ajak Sivitas Akademika Kawal Arah Pembangunan Nasional 

5 hours ago 3

MAKASSAR - Anggota Komisi V DPR RI, Fraksi NasDem Teguh Iswara Suardi, ST., M.Sc., mengajak sivitas akademika untuk turut mengawal arah pembangunan nasional agar tetap berpihak pada kebutuhan rakyat, meski dalam situasi fiskal yang menantang. 

Hal ini diungkapkan Legislator Senayan Dapil Sulsel II ini saat hadir sebagai pembicara dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, pada Sabtu (17/5/2025).

"Efisiensi memang penting, tetapi bukan berarti menghentikan laju pembangunan. Justru saat fiskal terbatas, kita harus lebih cerdas memilih prioritas yang berdampak langsung bagi masyarakat", kata Teguh.

Dalam kesempatan tersebut, Teguh menyampaikan berbagai isu aktual seputar infrastruktur nasional, khususnya di tengah kebijakan efisiensi anggaran dan dinamika politik global yang sedang berlangsung.

Dalam paparannya, Teguh menyoroti bagaimana awal tahun 2025 ditandai dengan kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran, termasuk pemangkasan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hingga hampir 80%. 

Dari anggaran semula sekitar Rp110 triliun, hanya tersisa sekitar Rp29 triliun. Kebijakan ini berdampak luas terhadap pelaksanaan proyek strategis serta keberlangsungan lapangan pekerjaan. Menurut data dari Gapensi, setidaknya 2, 1 juta tenaga kerja terdampak langsung mulai dari pekerja informal hingga sektor-sektor pendukung lainnya.

"Bayangkan, dengan anggaran yang sangat terbatas, nyaris tidak ada pembangunan dermaga baru, jalur kereta, bendungan, maupun perbaikan jalan. Dalam rapat kerja bersama menteri, kami mendapat gambaran bahwa sebagian besar anggaran kementerian difokuskan hanya pada pembelanjaan gaji dan pemeliharaan (maintenance). Ini tentu menghambat akselerasi pembangunan, " jelas Teguh.

Meski demikian, Teguh menyampaikan kabar baik bahwa kondisi tersebut perlahan mulai pulih. Pemerintah telah memberikan sinyal positif bahwa anggaran pembangunan akan dikembalikan secara bertahap, dan proyek-proyek strategis kembali direncanakan untuk dilanjutkan.

Secara khusus, Teguh menekankan pentingnya percepatan pembangunan transportasi di Sulawesi Selatan. "Sulawesi Selatan memiliki potensi besar sebagai simpul konektivitas kawasan timur Indonesia. Oleh karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur transportasi—baik darat, laut, maupun rel kereta api—adalah sebuah keharusan, " tegasnya.

Teguh juga menyoroti persoalan angkutan barang over dimensi dan over loading (ODOL) yang marak di jalan-jalan utama Sulawesi Selatan, yang tidak hanya membahayakan pengguna jalan lain tetapi juga mempercepat kerusakan infrastruktur. Tak kalah penting, Teguh menyoroti tantangan kultural.

“Kita masih menghadapi budaya masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Ini menyebabkan tekanan tambahan terhadap jaringan jalan dan membuat transportasi publik sulit berkembang optimal", ujarnya.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |