Jembatan Persaudaraan: Prajurit Masariku dan Umat Sawa Erma Bersatu Bangun Harapan di Tanah Papua

1 week ago 3

ASMAT - Suara ketukan palu dan gesekan gergaji terdengar bersahutan di tepian sungai kecil yang mengalir tenang di Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Jumat (19/9/2025). Di sana, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku bersama masyarakat bahu-membahu memperbaiki jembatan Gereja Kuasi Paroki Santo Damian.

Bagi warga, jembatan ini bukan sekadar penghubung jalan. Ia adalah jalur utama menuju gereja tempat ibadah, persekutuan, sekaligus pusat kehidupan sosial. Namun kondisinya yang rapuh membuat warga kerap waswas saat melintas. Permintaan bantuan pun disampaikan, dan tanpa ragu, prajurit TNI hadir menjawab.

Kerja Bersama, Untuk Iman dan Kehidupan

Pengerjaan difokuskan pada pemasangan dinding kayu pembatas agar jembatan lebih aman, serta pemasangan tanda salib yang menjadi identitas gereja. Dengan kerja sama dan semangat gotong royong, jembatan itu kembali berdiri kokoh, bukan hanya secara fisik, tetapi juga sebagai jembatan hati antara TNI dan masyarakat.

“Kami menyadari bahwa jembatan ini sangat penting bagi masyarakat Sawa Erma, terutama untuk kegiatan keagamaan. Karena itu, kami berinisiatif membantu memperbaikinya agar aman dan nyaman digunakan, ” ujar Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena.

Ia menekankan, kegiatan ini adalah wujud nyata dari pembinaan teritorial (Binter), yang tak hanya menjaga keamanan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa TNI selalu hadir bersama rakyat, baik di medan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari, ” tambahnya.

Ucapan Syukur dari Gereja

Apresiasi mendalam datang dari Pastor Sipri, gembala umat Paroki Santo Damian. Dengan wajah penuh haru, ia menyampaikan rasa syukur atas kepedulian prajurit Masariku.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI yang telah peduli terhadap kondisi jembatan gereja kami. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan seluruh umat. Semoga kerja sama ini menjadi berkat bagi semua pihak, ” tuturnya.

Pastor Sipri juga berharap jembatan baru ini tidak hanya memperlancar aktivitas ibadah, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. “Jembatan ini adalah simbol persaudaraan. Semoga semakin banyak pihak yang tergerak untuk ikut serta membangun Papua, ” katanya.

Disambut Antusias Masyarakat

Bagi warga Sawa Erma, perbaikan jembatan ini membawa rasa lega dan sukacita. Kini, anak-anak bisa menyeberang tanpa takut, orang tua merasa aman saat menuju gereja, dan seluruh jemaat dapat beribadah dengan hati tenang.

Mereka menilai, langkah Satgas Masariku bukan hanya pekerjaan teknis, melainkan bukti nyata kehadiran negara dalam kehidupan sehari-hari. “Loreng yang mereka kenakan bukan hanya lambang ketegasan, tetapi juga kasih dan kepedulian, ” ungkap salah seorang warga.

Jembatan Harapan

Perbaikan jembatan Gereja Santo Damian kini menjadi simbol bahwa TNI dan rakyat Papua adalah satu keluarga. Di tanah penuh tantangan ini, gotong royong menghadirkan solusi, dan persaudaraan membangun harapan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |