SINAK - Minggu pagi (24/08/2025) di tanah Papua diselimuti suasana damai yang berbeda. Denting lagu rohani menggema dari dalam sebuah gereja sederhana, memecah keheningan hutan dan pegunungan di Distrik Sinak. Jemaat yang hadir tampak khusyuk, duduk berdampingan dengan para prajurit Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya. Dalam doa yang tulus, mereka bersatu tanpa sekat, tanpa jarak dalam kasih Tuhan.
Ibadah hari Minggu ini menjadi momen yang sarat makna. Prajurit TNI yang sehari-hari bertugas menjaga perbatasan dan keamanan, kini larut dalam suasana doa bersama masyarakat. Kehadiran mereka bukan sekadar simbol pengamanan, tetapi juga tanda persaudaraan dan persahabatan yang lahir dari iman dan cinta kasih.
“Syukur kepada Tuhan yang mempertemukan TNI dan jemaat Papua dalam satu kasih. Ibadah hari Minggu bukan hanya doa, tetapi juga ikatan persaudaraan yang menumbuhkan kedamaian. Dari Papua, kami belajar bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan anugerah indah dalam persatuan, ” ujar Lettu Ckm Dominikus Savio Wira, salah satu prajurit yang turut hadir dalam ibadah.
Bagi jemaat Distrik Sinak, kehadiran Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya memberi rasa tenteram dan sukacita. Mereka melihat bahwa di balik seragam loreng yang tegas, ada hati yang tulus berlutut dan bersyukur bersama. Di balik senjata yang digenggam untuk menjaga keamanan, ada doa yang dipanjatkan demi kedamaian dan kesejahteraan bersama.
Ibadah Minggu ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan mampu meruntuhkan dinding perbedaan. Masyarakat dan TNI berbaur, duduk sejajar, memuji Tuhan, dan berdoa bagi masa depan Papua yang damai. Momen tersebut sekaligus menjadi pesan bahwa kekuatan sesungguhnya bukan hanya pada senjata, melainkan juga pada kasih dan doa yang mengikat hati manusia.
Kebersamaan ini memberi harapan baru. Dari doa yang terpanjat, jemaat dan prajurit bersepakat: tanah Papua harus terus diberkati, rakyatnya sejahtera, dan Indonesia semakin maju dalam lindungan Tuhan.
Dari Distrik Sinak, sebuah pesan damai pun menggema ke seluruh penjuru negeri: bahwa di balik perbedaan, selalu ada kasih yang menyatukan kasih Tuhan untuk semua anak bangsa.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)
