Kembangkan Wisata Tani Berbasis Alam di Desa Bulu Tellue dan Desa Malaka, Herman Djide: Potensi Besar dari Lanskap Sawah Terasering

3 weeks ago 16

TONDONG TALLASA - Desa Bulu Tellue dan Desa Malaka, yang terletak di Kecamatan Tondong Tallasa, memiliki lanskap sawah yang unik dengan kontur miring. Hal ini menjadikannya sebagai lokasi yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata tani. Gambar yang telah dibuat memberikan gambaran konsep wisata tani yang ideal, dengan sawah terasering di lereng bukit, jalan tani menuju sungai kecil, serta adanya usaha kuliner yang melengkapi pengalaman wisata.

Demikian di ungkapkan Herman Djide, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep Selasa (25/3/2025) saat meninjau langsung lokasi di kedua desa tersebut.

Dia menjelaskan bahwa Keunikan Lanskap dan Potensi Wisata

Lanskap sawah yang berada di lereng bukit memberikan pemandangan yang indah dan khas. Kemiringan alami ini menciptakan sistem terasering yang tidak hanya berfungsi untuk pertanian, tetapi juga memberikan estetika yang menarik bagi wisatawan. Dengan pengelolaan yang tepat, area ini bisa menjadi daya tarik utama bagi wisata agrikultural, di mana pengunjung dapat melihat langsung bagaimana sistem pertanian di lahan miring diterapkan oleh para petani setempat.

Selain itu, keberadaan sungai kecil yang mengalir di area ini semakin menambah daya tarik wisata. Sungai tidak hanya berfungsi sebagai sumber air bagi pertanian, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi tempat rekreasi alami. Wisatawan dapat menikmati suasana pedesaan yang asri, bermain di tepi sungai, atau bahkan menikmati pengalaman makan di tepi air yang sejuk.

Wisata Edukasi dan Interaksi dengan Petani

Salah satu daya tarik utama dari wisata tani adalah interaksi langsung dengan petani dan proses pertanian itu sendiri. Wisatawan, terutama dari perkotaan, dapat belajar bagaimana cara menanam padi, mengolah hasil pertanian, hingga memahami sistem irigasi yang diterapkan di sawah miring. Program wisata edukasi seperti ini dapat menarik berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga keluarga yang ingin memberikan pengalaman berbeda kepada anak-anak mereka.

Petani lokal juga dapat diberdayakan sebagai pemandu wisata yang menjelaskan proses bercocok tanam, mengenalkan jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan, serta berbagi pengetahuan tentang kearifan lokal dalam mengelola pertanian. Dengan demikian, wisata tani tidak hanya menjadi sarana rekreasi, tetapi juga edukasi yang memberikan manfaat bagi semua pihak.

Usaha Kuliner sebagai Daya Tarik Tambahan

Selain menikmati pemandangan dan belajar tentang pertanian, wisatawan juga akan mencari pengalaman kuliner khas daerah. Oleh karena itu, usaha kuliner di sekitar area wisata tani ini sangat penting untuk dikembangkan. Warung atau kedai yang menyajikan makanan khas desa dengan bahan-bahan segar dari hasil pertanian setempat bisa menjadi nilai tambah yang menarik.

Misalnya, kuliner berbasis ubi jalar, nasi hasil panen lokal, atau hidangan khas yang menggunakan bahan-bahan segar dari ladang sekitar dapat menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, konsep restoran terbuka dengan pemandangan sawah dan sungai bisa memberikan pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan unik bagi para pengunjung.

Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan wisata tani ini tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Masyarakat desa dapat terlibat dalam berbagai aspek, mulai dari pengelolaan wisata, penyediaan homestay bagi wisatawan, hingga produksi oleh-oleh khas daerah.

Produk-produk pertanian lokal juga bisa lebih dikenal dan memiliki nilai jual lebih tinggi dengan adanya wisata tani. Wisatawan yang datang bisa membeli hasil bumi langsung dari petani, seperti beras organik, sayuran segar, atau produk olahan khas desa. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi ketergantungan mereka pada tengkulak.

Selain itu, wisata tani ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. Mulai dari pemandu wisata, pengelola usaha kuliner, hingga penyedia jasa transportasi lokal bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari pengembangan wisata ini. Dengan strategi yang tepat, wisata tani dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi desa.

Tantangan dan Strategi Pengembangan

Meski memiliki potensi besar, pengembangan wisata tani di Desa Bulu Tellue dan Desa Malaka tentu memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah infrastruktur yang harus disiapkan, seperti akses jalan menuju lokasi, fasilitas penunjang wisata, serta promosi yang efektif untuk menarik wisatawan.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak swasta yang tertarik untuk berinvestasi di sektor ini. Pemerintah dapat membantu dalam pembangunan infrastruktur dasar, seperti perbaikan jalan dan penyediaan fasilitas umum. Sementara itu, masyarakat dapat berperan aktif dalam mengelola wisata dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, pemasaran digital juga menjadi kunci penting dalam menarik wisatawan. Pemanfaatan media sosial, pembuatan website resmi, serta kolaborasi dengan influencer atau travel blogger dapat membantu meningkatkan visibilitas wisata tani ini di mata wisatawan domestik maupun internasional.

Kesimpulan

Gambar konsep wisata tani ini memberikan gambaran yang sangat relevan dengan kondisi geografis Desa Bulu Tellue dan Desa Malaka. Dengan potensi alam yang hampir serupa, desa-desa ini memiliki peluang besar untuk mengembangkan wisata tani yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Melalui perencanaan yang matang, dukungan infrastruktur yang memadai, serta partisipasi aktif masyarakat, wisata tani berbasis sawah terasering, sungai kecil, dan kuliner khas desa dapat menjadi destinasi unggulan yang memperkaya sektor pariwisata di Kecamatan Tondong Tallasa. Jika dikelola dengan baik, wisata ini bisa menjadi ikon baru yang mengangkat nama desa ke tingkat yang lebih luas, sekaligus mempertahankan kearifan lokal dalam kehidupan agraris yang harmonis dengan alam.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |