Ketua DPD JNI Pangkep, Herman Djide: Revitalisasi Kerajinan Lokal Pangkep Peluang Tantangan dan Solusi

1 month ago 18

PANGKEP SULSEL — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, Herman Djide, dalam diskusi warkop  Rabu (12/3/2025) di Gasebo Pangkep menyoroti pentingnya langkah konkret dalam revitalisasi kerajinan lokal Pangkep. Menurutnya, kerajinan tradisional yang selama ini menjadi bagian dari budaya masyarakat Pangkep memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi industri kreatif yang berdaya saing tinggi.

Dalam keterangannya, Herman Djide menegaskan bahwa saat ini kerajinan lokal Pangkep menghadapi dua sisi yang saling berlawanan, yakni peluang besar yang belum tergarap maksimal dan tantangan serius yang menghambat perkembangan industri kerajinan tersebut. "Kita bicara tentang peluang pasar yang luas, baik dalam maupun luar negeri, tetapi di sisi lain, kita masih menghadapi masalah inovasi, pemasaran, dan regenerasi pengrajin, " jelasnya.

Herman Djide menambahkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi pengrajin lokal adalah keterbatasan dalam inovasi desain dan keterampilan manajerial. "Sebagian besar pengrajin masih bekerja dengan teknik yang diwariskan secara turun-temurun tanpa ada sentuhan teknologi atau desain yang menyesuaikan dengan selera pasar saat ini, " katanya.

Selain itu, ia juga menyinggung lemahnya akses pengrajin terhadap pasar yang lebih luas. Menurutnya, banyak produk kerajinan Pangkep yang sebenarnya berkualitas, tetapi belum dikenal secara nasional apalagi internasional karena minimnya promosi dan strategi pemasaran yang efektif. "Produk kita sebenarnya tidak kalah, tapi kalah promosi. Ini harus menjadi perhatian bersama, " tegasnya.

Meski demikian, Herman Djide optimistis bahwa kerajinan lokal Pangkep bisa bangkit dan menjadi kekuatan ekonomi baru jika ada sinergi antara berbagai pihak. "Ini tidak bisa hanya mengandalkan pengrajin saja, harus ada kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas kreatif, dan tentu saja media, " ungkapnya.

Menurut Herman, solusi utama untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan pelatihan rutin bagi pengrajin, baik dalam hal desain, produksi, maupun manajemen usaha. "Pelatihan ini harus berkelanjutan, tidak hanya sekali dua kali. Kita harus buat program jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas pengrajin, " paparnya.

Tak hanya pelatihan, Herman juga mendorong adanya pendampingan dari instansi terkait dalam hal pengembangan produk, permodalan, dan akses pasar. "Pemerintah daerah bisa memfasilitasi pengrajin untuk ikut pameran-pameran nasional, bahkan internasional, supaya produk Pangkep dikenal lebih luas, " lanjutnya.

Media dalam mendukung revitalisasi kerajinan lokal. Ia menyebutkan bahwa jurnalis memiliki tanggung jawab moral untuk mengangkat potensi daerah melalui pemberitaan yang positif dan edukatif. "Jurnalis tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan sosial, termasuk mendorong kemajuan industri kerajinan lokal, " tegasnya.

Menurut Herman Djide, peran media dapat membantu membangun citra dan identitas produk kerajinan lokal Pangkep, sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. "Kita perlu membuat cerita-cerita menarik di balik setiap kerajinan, memperkenalkan siapa pengrajinnya, bagaimana proses produksinya, sehingga produk ini tidak hanya menjadi barang, tetapi juga bagian dari budaya yang bernilai tinggi, " tambahnya.

Ia juga mengajak generasi muda untuk ikut serta dalam pengembangan kerajinan lokal. Menurutnya, regenerasi pengrajin menjadi hal penting agar kerajinan tradisional tidak punah seiring perkembangan zaman. "Anak-anak muda harus dilibatkan, diberikan ruang untuk berkreasi dan berinovasi dalam dunia kerajinan. Mereka bisa membawa ide-ide segar untuk produk-produk lokal, " jelas Herman.

Lebih lanjut, Herman Djide menekankan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk membangkitkan kembali industri kerajinan Pangkep. Apalagi, dengan perkembangan teknologi digital, pemasaran produk kerajinan bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui platform online. "Kita bisa manfaatkan media sosial, marketplace, dan berbagai platform digital lainnya untuk menjangkau pasar lebih luas. Ini peluang besar, " ungkapnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa semua upaya itu harus dibarengi dengan kualitas produk yang baik. "Kualitas harus jadi prioritas. Kita tidak hanya bicara soal tampilan, tetapi juga kekuatan produk, fungsionalitas, dan keunikan yang tidak ditemukan di tempat lain, " tegas Herman Djide.

Untuk mendukung hal tersebut, ia berharap adanya pusat pelatihan dan pengembangan kerajinan yang permanen di Pangkep. "Harus ada wadah atau rumah kreatif bagi para pengrajin, tempat mereka belajar, berbagi ide, hingga memproduksi barang bersama. Ini bisa menjadi pusat inovasi kerajinan Pangkep, " katanya.

Di akhir wawancaranya, Herman Djide menegaskan komitmennya sebagai Ketua DPD JNI Pangkep untuk terus mendorong lahirnya inisiatif-inisiatif positif demi kemajuan kerajinan lokal. "JNI siap menjadi mitra strategis dalam mengawal, mengedukasi, dan mempromosikan kerajinan lokal Pangkep. Bersama, kita bisa mewujudkan industri kerajinan yang tidak hanya membanggakan secara lokal, tapi juga go internasional, " tutupnya penuh semangat.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, revitalisasi kerajinan lokal Pangkep diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi kreatif yang berkelanjutan, serta menjaga warisan budaya leluhur agar tetap hidup di tengah modernisasi zaman ( Hik )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |