Dari Hati untuk Intan Jaya: TNI Hadirkan Cinta dan Harapan Lewat Program SIRIH

3 hours ago 3

INTAN JAYA - Di balik medan tugas yang penuh tantangan, ada kisah hangat yang tumbuh di Intan Jaya. Bukan tentang senjata dan strategi, melainkan tentang pelukan kasih dan perhatian tulus dari para prajurit TNI kepada rakyat. Pada Sabtu, 8 Juni 2025, halaman TK Koper menjadi saksi bisu hadirnya cinta dalam wujud nyata melalui Program SIRIH (Sikatan Beri Kasih) dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan.

Di pagi yang sejuk, 18 prajurit dipimpin Letda Inf. Juan Iskandar berdiri bukan sebagai penjaga, tetapi sebagai sahabat dan pengayom. Mereka menyambut warga yang hendak menuju Pasar Sugapa dengan tangan terbuka, membagikan makanan ringan, minuman hangat, pelayanan kesehatan dasar, alat tulis untuk anak-anak, pakaian layak pakai, hingga buku tentang pola hidup sehat hal-hal sederhana yang menyentuh hati, namun bermakna dalam.

“TNI bukan sekadar pelindung batas negara, tapi juga penjaga senyum rakyat. Lewat Program SIRIH, kami ingin menyentuh hati anak-anak Papua dengan kasih dan semangat hidup sehat, ” ujar Letda Juan, penuh empati.

Di sela kegiatan, tampak wajah-wajah mungil berbinar saat menerima alat tulis dan pelukan hangat dari para prajurit. Beberapa ibu tak kuasa menahan haru, merasa diperhatikan dan didampingi dalam kehidupan sehari-hari mereka yang penuh keterbatasan.

Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., Dansatgas Yonif 500/Sikatan, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pengabdian TNI yang paling hakiki.

“Anak-anak Papua adalah bagian dari masa depan Indonesia. Kami ingin mereka tumbuh dalam cinta, bukan ketakutan. Dan kami, TNI, hadir sebagai keluarganya, ” ujarnya dengan nada haru.

Program SIRIH bukan hanya sebuah aksi sosial ia adalah jembatan hati antara TNI dan rakyat. Kehadiran prajurit di tengah masyarakat Intan Jaya hari itu menyampaikan pesan kuat: di tanah yang jauh dari sorotan, TNI hadir bukan untuk berjaga sendiri, tetapi untuk berjalan bersama.

Seorang tokoh adat yang hadir pun memberikan apresiasi setinggi langit. “Bukan hanya bantuan yang kami terima, tapi juga perhatian dan kasih yang tulus. TNI bukan orang luar, mereka saudara kami, ” tuturnya dengan mata berbinar.

Dalam setiap senyum yang terlukis dan setiap tangan yang terulur, terlihat bahwa cinta dan kemanusiaan tetap menjadi fondasi kuat dari pengabdian seorang prajurit.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |