Lawu Ds - Perhutani (31/07/2025) | Kolaborasi Lintas Sektoral, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) di Pendopo Surya Graha Magetan. Rakor ini diadakan sebagai langkah antisipasi memasuki musim kemarau dan menghadapi potensi bencana alam, khususnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Magetan, pada hari Rabu (30/07/2025).
Rakor dihadiri Bupati Magetan Nanik Endang Rusminia, Kepala BPBD Magetan Suwito, Pj. Sekdakab Magetan Muhtar Wahid, Dandim 0804/Magetan yang diwakili Kasdim Mayor inf Tomi Indra Anugrahan, Kapolres Magetan diwakili Kabag-Op Kompol Seni, Polsek Plaosan, Forkopimda, OPD terkait Forkopimca, Administratur KPH Lawu Ds Adi Nugroho, Wakil Administratur Budi Prihartono, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan Mulyadi, Kepala Desa, Perwakilan Masyarakat Peduli Api, Perwakilan Ketua LMDH dan Undangan lainnya.
Pj Sekda Magetan, Muhtar Wahid, menyampaikan bahwa “rakor ini bertujuan untuk menyegarkan kembali ingatan dan kesadaran semua pihak terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Magetan, rakor merupakan upaya preventif guna menangani bila terjadi bencana hidrometeorologi kekeringan dan Karhutla, ” ulasnya.
“Kami berpesan kepada elemen masyarakat yang memiliki lahan, terutama yang dekat hutan, untuk memperhatikan tata cara pembakaran serasah dan menjaga api agar tidak menyebar, ” tegasnya.
Bupati Magetan Nanik Endang Rusminia dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Magetan memiliki kekayaan potensi alam, marilah kita saling menjaga kelestarian alam serta bijak dalam mengunakan air, agar keseterdiaan air tersebut terjaga dan Kabupaten Magetan terbebas dari bencana kekeringan. Mari selalu mewaspadai yang sering terjadi di Kabupaten Magetan yaitu kebakaran hutan dan lahan, ” ungkapnya.
Kebakaran hutan dan lahan di Magetan banyak disebabkan oleh faktor kelalaian manusia, oleh sebab itu saya berharap aparat pemerintah, TNI/Polri, Forkopimca dan Kepala Desa dapat memberikan sosialisasi arahan kepada masyarakat serta melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing sehingga tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Kami berpesan kepada semuanya bahwa kita sangat membutuhkan sumber penghidupan dari alam, mari kita jaga hutan tetap lestari. Kebakaran hutan dan lahan akan merusak ekosistem dihutan dan akan terpengaruh pada kelangsungan sumber mata air dari pegunungan yang pada akhirnya juga mempengaruhi perekonomian masyarakat. tingkatkan terus penyadaran terhadap masyarakat yang beraktifitas di hutan, dan petani pengharap hutan rakyat untuk tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan pertanian dengan membakar serasahnya. Tingkatkan koordinasi dan kerja sama dalam penyelenggaraan kerja sama penanggulagan bencana antara pemerintah, dunia usaha, kelompok komunitas masyarakat yang mengedepankan gotong-royong, ” tutupnya.
Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Adi Nugroho menyampaikan “Apresiasi atas terlaksananya Rakor ini digelar merupakan wujud nyata dari kita semuanya untuk kolaborasi sinergi lintas sektoral. Semoga kegiatan ini sebagai bentuk bersama kesiapsiagaan kita untuk mengantisipasi sekecil apapun kaitannya dengan kebakaran hutan, ” tutupnya.
Kami berkaca dari kejadian kebakaran hutan tahun lalu, Perhutani telah melakukan berbagai upaya meliputi pemetaan lokasi rawan kebakaran, pengaktifan kembali personil dan poskodal, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), pembentukan satgas khusus untuk memantau kondisi Gunung Lawu, pendataan dan penyediaan sarpras penanganan kebakaran hutan, serta kerjasama dengan BPBD Magetan untuk sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan stakeholder terkait.
“Perhutani akan berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Perhutani. Kami akan segera membuat ilaran guna memotong area bilamana terjadi kebakaran agar tidak meluas ke wilayah lain, ” tambah Adi.
Kedepan sinergi antar instansi akan mempermudah koordinasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan agar cepat teratasi. “Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk ikut menjaga serta melaporkan bila ada kejadian kebakaran lahan hutan kepada petugas Perhutani setempat, ” tutupnya.@Red.