Laskar Sasak Dukung Kondusifitas Kamtibmas di Bandara Bizam dan Lingkar Bandara

1 month ago 25

Mataram NTB - Menjaga Kamtibmas di OVITNAS ( Obyek Vital Nasional) adalah tanggung jawab seluruh komponen masyarakat. Oleh sebab itu kita patut memberikan apresiasi terhadap beberapa elemen masyarakat yang peduli dan mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban di lingkungan Ovitnas, seperti yang dilakukan oleh beberapa Lembaga Suwadaya Masyarakat sekarang ini.

Kehadiran dan beroperasinya Perusahaan Blue Bird, Grab, dan Gocar di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) telah memunculkan permasalahan/polemik di Bandara Bizam. Kelompok Driver Lingkar Bandara beserta perwakilan dari 3 Desa lingkar Bandara Bizam (Desa Ketare, Desa Tanak Awu dan Desa Penujak) didampingi oleh LSM Garuda Indonesia dan Laskar Sasak, merasa keberatan dan melakukan protes karena pihak Angkasa Pura telah melakukan MoU dan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan tersebut (Blue Bird, Grab, dan Goca).   

Dengan munculnya permasalahan tersebut pihak Angkasa Pura 1 BIZAM menyampaikan akan membantu dan membina driver/travel lingkar bandara yang beroprasi di bandara BIZAM yaitu dengan menyediakan wadah dalam bentuk Koperasi ke (KORKOPURA) sebagai tempat bernaungnya para driver lingkar bandara dari 3 Desa lingkar Bandara Bizam (Desa Ketare, Desa Tanak Awu dan Desa Penujak), namun untuk saat ini masih terbatas sebanyak 50 orang dulu dari 150 orang driver yang ada karena dihitung dan disesuaikan dengan jumlah rata-rata penumpang yang ada di bandara Bizam. 

Dengan adanya pernyataan dari Pihak Angkasa Pura I tersebut, Laskar Sasak dan LSM Garuda Indonesia Selaku pendamping dari kelompok driver lingkar Bandara, dapat menerima solusi yang ditawarkan oleh pihak Angkasa Pura tersebut. 

"Alhamdulillah pihak Angkasa Pura sudah merespon keinginan kami dengan memberikan solusi menyediakan koperasi sebagai tempat untuk bernaung bagi para driver lingkar bandara dari 3 Desa lingkar Bandara Bizam (Desa Ketare, Desa Tanak Awu dan Desa Penujak) yang akan beroperasi secara resmi di dalam bandara Bizam, walaupun yang baru diterima sekitar 50 orang dulu dari 150 orang jumlah driver lingkar bandara karena disesuaikan dengan jumlah rata-rata penumpang yang ada di bandara Bizam , " ucap Toni selaku Ketua Laskar Sasak Loteng.  

Menager Korkopura Adam Khalid menjelaskan bahwa KORKOPURA siap menerima para driver lingkar tambang yang masuk sebagai anggota Korkopura. Nantinya setiap anggota Korkopura akan mengeluarkan biaya Rp 300.000 untuk pajak dan membayar karyawan di Kokopura dan untuk baju PDH 2 Stel yang akan dipakai oleh para anggotanya pada saat bekerja, kemudian untuk membayar Kesesi atau parkiran pertahun sebesar Rp 250.000.  

Toni menambahkan bahwa semoga solusi yang disampaikan oleh pihak Angkasa Pura tersebut segera dapat dengan segera terealisasi agar para driver lingkar bandara tidak merasa dibohongi dan untuk semakin meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat lingkar bandara terhadap pihak Angkasa Pura.

“Kami dari Laskar Sasak sangat mendukung kondusifitas di bandara Bizam yang merupakan salah satu Obyek Vital Nasional maupun di wilayah lingkar bandara karena sebagai pintu gerbang bagi masuknya tamu dan wisatawan ke Prov. NTB. Oleh karena itu Laskar Sasak siap bekerjasama untuk mewujudkan keamanan di bandara Bizam” tegas Toni.(Adb) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |