MALAYSIA, MELALUI ASEAN TVET CONFERENCE, SOROTI PENTINGNYA KEAHLIAN DIGITAL DAN HIJAU DI TENGAH TRANSFORMASI REGIONAL

18 hours ago 7

, /PRNewswire/ -- ASEAN TVET Conference (ASEAN TVET), salah satu platform unggulan dalam ASEAN Year of Skills (AYOS) 2025, telah dibuka mulai hari ini. ASEAN TVET mendorong seluruh pemangku kepentingan di wilayah ini agar mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi digitalisasi mutakhir dan transisi hijau sehingga menopang ekosistem TVET (Technical and Vocational Education and Training) yang siap menjawab tantangan masa depan.

 Dr. Syed Alwi bin Mohamed Sultan, Chief Executive of HRD Corp; Steven Sim Chee Keong, Minister of Human Resources; Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, Deputy Prime Minister, Minister of Rural and Regional Development and Chairman of the National TVET Council; Datuk Azman bin Hj. Mohamad; Secretary-General, Ministry of Human Resources (KESUMA); Datuk Abu Huraira bin Abu Yazid, Chairman of the Board of Directors, HRD Corp (PRNewsfoto/HRD Corp)

From left: Dr. Syed Alwi bin Mohamed Sultan, Chief Executive of HRD Corp; Steven Sim Chee Keong, Minister of Human Resources; Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, Deputy Prime Minister, Minister of Rural and Regional Development and Chairman of the National TVET Council; Datuk Azman bin Hj. Mohamad; Secretary-General, Ministry of Human Resources (KESUMA); Datuk Abu Huraira bin Abu Yazid, Chairman of the Board of Directors, HRD Corp (PRNewsfoto/HRD Corp)

Digelar oleh Human Resource Development Corporation (HRD Corp) dan Skills Development Fund Corporation Malaysia (PTPK) yang bernaung pada Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia (KESUMA), ASEAN TVET menghadirkan sekitar 1.500 perumus kebijakan, pemimpin industri, penyedia TVET dan tenaga pendidik, di World Trade Centre Kuala Lumpur.

Selama dua hari, acara ini mempererat kolaborasi untuk memajukan TVET sebagai katalis transisi digital dan hijau yang inklusif. Sebanyak 57 ekshibitor ikut memamerkan berbagai inovasi, solusi pelatihan, dan teknologi yang mendukung peningkatan keahlian kerja.

Membuka acara ini, Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Menteri Pedesaan dan Pembangunan Regional, serta Ketua National TVET Council, mendorong ASEAN agar memenuhi permintaan SDM digital dan hijau yang semakin besar.

"Konferensi ini harus merangsang kebijakan yang memenuhi kebutuhan pasar, mendorong perusahaan pemberi kerja untuk menjadi mitra sejati, serta mempercepat metode belajar mutakhir. Lewat cara ini, ASEAN membangun tenaga kerja yang inklusif, siap menjawab tantangan masa depan, serta segera memimpin industri TVET global," ujarnya.

Dia mengusulkan pembentukan ASEAN Green and Digital Skills Taskforce yang menyatukan Asia Tenggara dalam sebuah langkah konkret dan target-target terukur.

Steven Sim Chee Keong, Menteri SDM Malaysia, menekankan peluang bagi ASEAN untuk memimpin ekonomi digital dan hijau melalui kolaborasi dan pengembangan keahlian inklusif.

"Ketika AI dapat berpikir, dunia masih membutuhkan sosok-sosok yang dapat membangun, memperbaiki, mengoperasikan, mengawasi, dan mengatur segala hal. Elemen tersebut akan terus bertahan dan melampaui siklus teknologi yang sensasional. Peningkatan keahlian merupakan unsur yang menentukan kesuksesan pada masa kini," jelasnya, sambil mengimbau sinergi yang lebih luas dalam program sertifikasi dan pengakuan timbal balik (mutual recognition) yang memajukan keahlian kerja di ASEAN.

Bergabung secara virtual, Dr. Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN, mendorong kemitraan yang lebih erat antara lembaga penyedia jasa pelatihan dan industri guna mempercepat pengembangan keterampilan kerja dalam bidang kelestarian alam.

"Kita harus menjadi pemimpin, bukan sekadar pengikut, ekonomi hijau di dunia," paparnya. Menurutnya, tanpa aksi nyata, kesenjangan keahlian akan menghambat kemajuan ekonomi.

ASEAN TVET, mengangkat tema "Advancing Digital and Green Transformations through an Inclusive and Future-Ready TVET System", membahas integrasi pembangunan berkelanjutan dalam pengembangan keahlian dan pelatihan kerja demi mewujudkan transisi yang adil.

Mewakili International Labour Organization (ILO), Kaori Nakamura-Osaka, Assistant Director General and Regional Director, Asia dan Pasifik, berkata, "TVET berpotensi untuk mempercepat transformasi digital dan hijau. Maka, pelatihan kerja harus selaras dengan transisi tersebut, serta menerapkan teknologi baru. Jangan ada satu orang pun yang tertinggal."

Rangkaian kegiatan AYOS mendatang antara lain National Human Capital Conference & Exhibition (NHCCE), Global Skills Forum (GSF) dan ASEAN Forum of Manpower Ministers for Human Capital Development (AFMM-HCD), merupakan kelanjutan dari upaya Malaysia untuk mempererat kolaborasi, memperkuat keterlibatan industri, serta mengintegrasikan kelestarian alam dalam sistem keahlian kerja.

Informasi selengkapnya: www.aseanyearofskills.org.

SOURCE HRD Corp

Read Entire Article
Karya | Politics | | |