ASMAT - Tanah berlumpur yang membentang luas di Kabupaten Asmat sering kali identik dengan keterpencilan dan keterbatasan. Namun, pada Selasa, 26 Agustus 2025, suasana berbeda tampak di SD Rimba Mumugu. Di sekolah sederhana itu, keceriaan anak-anak menyatu dengan kepedulian para prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku yang datang membawa program “Masariku Peduli Gizi”.
Bukan hanya menjaga perbatasan, kali ini prajurit loreng hadir sebagai pengasuh dan pendamping, menyuguhkan makanan bergizi sekaligus menanamkan pengetahuan berharga tentang pentingnya pola makan sehat.
Dari Senyum Lugu ke Semangat Baru
Pagi itu, aroma nasi hangat, lauk ayam, ikan, sayuran hijau, dan buah-buahan segar memenuhi ruang kelas yang disulap menjadi ruang makan. Dengan sabar, para prajurit menyuapi anak-anak, persis seperti orang tua yang merawat buah hatinya. Gelak tawa terdengar, rasa canggung perlahan menghilang.
“Bapak tentara kasih makan, enak sekali, ” celetuk seorang anak dengan polos, membuat suasana semakin hangat.
Namun yang dibawa para prajurit bukan sekadar hidangan. Mereka juga mengajarkan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, sesuatu yang jarang tersampaikan di wilayah terpencil seperti Asmat.
Gizi untuk Masa Depan Bangsa
Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial.
“Kami percaya bahwa gizi yang baik adalah fondasi pertumbuhan optimal. Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa. Kami ingin mereka tumbuh sehat, cerdas, dan kelak bisa membangun daerahnya sendiri, ” ujarnya penuh harap.
Harapan itu sejalan dengan semangat membangun Papua dari akar, dengan memastikan anak-anak yang hari ini duduk di bangku sekolah memiliki bekal kesehatan dan pengetahuan untuk menatap masa depan.
Air Mata Haru dari Seorang Guru
Bagi Ibu Sinta, Kepala Sekolah SD Rimba Mumugu, program ini bak oase di tengah keterbatasan.
“Kami sangat berterima kasih. Program ini bukan hanya memberi makanan, tetapi juga menunjukkan bahwa kami tidak sendiri. Kehadiran bapak-bapak TNI adalah semangat bagi kami untuk terus berjuang mendidik anak-anak di sini, ” katanya dengan suara bergetar menahan haru.
Bagi para guru, dukungan itu bukan hanya soal logistik, tetapi juga bentuk nyata perhatian negara terhadap anak-anak di pelosok.
Cerminan Kemanunggalan TNI dan Rakyat
Dari tingkat komando, Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi penuh terhadap aksi prajurit Masariku.
“Aksi ini adalah cerminan kemanunggalan TNI dan rakyat. Tugas prajurit bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga merawat kehidupan. Setiap suap makanan yang diberikan adalah wujud cinta dan kepedulian. Ini investasi terbaik bagi masa depan Indonesia, ” tegasnya.
Selain menyediakan makanan bergizi, prajurit juga membagikan alat tulis dan perlengkapan sekolah. Langkah itu memastikan bahwa pendidikan anak-anak Rimba Mumugu semakin kokoh, baik dari sisi kesehatan maupun sarana belajar.
Tidak Ada Anak yang Tertinggal di Ujung Negeri
Hari itu, di tanah berlumpur Asmat, terukir pesan sederhana namun mendalam: Indonesia tidak pernah melupakan anak-anaknya, bahkan di titik terjauh negeri.
“Masariku Peduli Gizi” bukan hanya tentang memberi makan, melainkan tentang menumbuhkan harapan. Harapan bahwa anak-anak Papua bisa tumbuh sehat, berpendidikan, dan kelak menjadi generasi yang membawa terang bagi daerahnya.
Di balik seragam loreng prajurit, tersimpan hati yang tulus mengabdi. Dan dari setiap senyum anak-anak SD Rimba Mumugu, tergambar keyakinan bahwa masa depan Papua akan semakin cerah.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono