Kediri - PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menutup proses rekrutmen resmi KAI pada 3 September 2025 lalu. Namun, baru-baru ini ditemukan situs dan akun palsu yang menyebarkan lowongan kerja fiktif. Untuk itu, KAI Daop 7 Madiun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan berkedok rekrutmen pegawai yang mengatasnamakan KAI.
“Kami tegaskan kembali bahwa seluruh proses rekrutmen KAI hanya dilakukan melalui situs resmi KAI, ” jelas Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, dalam keterangannya, Senin (15/9/2025).
Munculnya situs palsu yang menyerupai halaman resmi KAI dinilai berpotensi merugikan masyarakat, baik secara materiil maupun psikologis. Situs tersebut menawarkan lowongan kerja fiktif dengan janji kelulusan instan, bahkan meminta sejumlah biaya kepada calon pelamar.
“Oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan tingginya minat masyarakat untuk bergabung dengan KAI dengan cara membuat situs rekrutmen palsu, ” imbuh Zainul.
Potensi penipuan ini muncul setelah periode rekrutmen resmi KAI berakhir. Situs palsu tersebut tersebar secara daring dan berpotensi menjangkau masyarakat luas, termasuk di wilayah kerja KAI Daop 7 Madiun.
Zainul mengingatkan kembali bahwa seluruh proses rekrutmen dilaksanakan secara resmi, transparan, dan tanpa biaya. Banyak laporan serupa pernah terjadi di masa lalu, sehingga perusahaan terus mengingatkan masyarakat agar tidak menjadi korban.
Untuk itu, terdapat lima hal penting yang wajib diperhatikan calon pelamar:
1. Seluruh tahapan rekrutmen, mulai dari pendaftaran, seleksi, hingga pelatihan, gratis. Tidak dipungut biaya dalam bentuk apa pun.
2. Tidak ada sistem refund atau pengembalian dana.
3. Tidak bekerja sama dengan pihak ketiga, termasuk agen perjalanan maupun transportasi.
4. Tidak menjanjikan kelulusan. KAI tidak pernah meminta imbalan tertentu.
5. Informasi resmi hanya melalui kanal resmi, yaitu https://e-recruitment.kai.id.
KAI mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan ulang sebelum melamar kerja. Jangan mudah tergiur dengan janji kelulusan atau tawaran kerja yang mengatasnamakan KAI. Semua proses rekrutmen KAI hanya dilakukan melalui situs resmi, serta tidak dipungut biaya dalam bentuk apa pun. Lebih lanjut, KAI tidak pernah menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu. Seluruh seleksi dilakukan secara objektif dan diumumkan melalui kanal resmi.
“Sejauh ini, KAI belum menerima laporan adanya korban dari situs palsu tersebut. Namun, KAI mengimbau masyarakat untuk segera mengabaikan setiap tawaran mencurigakan yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Melalui peringatan ini, KAI berharap masyarakat semakin waspada, cermat dalam mencari informasi, serta terhindar dari berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Kami berharap masyarakat semakin bijak dalam memilah informasi agar tidak dirugikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, ” pungkas Zainul.