Megaproyek Kampung Haji Indonesia Senilai US$10 Miliar di Makkah

1 month ago 14

JAKARTA - Sebuah proyek ambisius tengah digodok di jantung kota Makkah, Arab Saudi. Dt. Haji Indra Wijaya, Sekretaris Jenderal Yayasan Kampung Haji Alhijaz Indonesia, memimpin langsung pembangunan sebuah kompleks hunian terintegrasi yang kelak akan menjadi rumah kedua bagi puluhan ribu jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

Dengan nilai investasi mencapai US$10 miliar, Kampung Haji Alhijaz Indonesia bukan sekadar bangunan megah. Lebih dari itu, ia adalah wujud mimpi tentang kenyamanan, kemudahan, dan kekhusyukan ibadah bagi para tamu Allah dari Tanah Air.

Berlokasi strategis di wilayah Quday, hanya sepelemparan batu (1, 4 kilometer) dari Masjidil Haram, kompleks seluas 38, 6 hektare ini akan menghadirkan 41 tower megah setinggi 30 lantai. Bayangkan, 25.000 kamar siap menampung hingga 67.500 jamaah! Fasilitasnya pun tak main-main: klinik, dapur umum, pusat logistik, hingga skytrain internal sepanjang 1, 2 kilometer akan memanjakan para penghuni.

Lebih dari sekadar infrastruktur, Indra Wijaya menekankan visi yang lebih dalam dari proyek ini.

"Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, " kata Dt. Indra Wijaya kepada awak media di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Ia melanjutkan, "Kami ingin menciptakan warisan spiritual dan ekonomi jangka panjang bagi umat Islam Indonesia. Ini adalah kontribusi nyata Indonesia dalam pelayanan haji kelas dunia, memperkuat diplomasi umat, dan menjadi pusat dakwah serta budaya Islam Nusantara di jantung peradaban Islam."

Didukung oleh PT. NTB Satu Nusantara dan Caltech Trading Company (USA), proyek ini ditargetkan rampung dalam 36 bulan. Tim yang dipimpin Indra Wijaya telah menyusun rencana matang, mulai dari legalitas lahan hingga peresmian yang diharapkan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia.

Kampung Haji Alhijaz Indonesia diharapkan menjadi jawaban atas berbagai permasalahan klasik yang kerap menghantui jamaah haji Indonesia: mahalnya biaya penginapan dan keterbatasan fasilitas. Dengan sentuhan modern dan terintegrasi, proyek ini berpotensi menjadi model ideal bagi pemukiman haji di masa depan.

Saya membayangkan, betapa bahagianya para jamaah haji kelak bisa beristirahat dengan nyaman dan tenang setelah beribadah di Masjidil Haram. Sebuah mimpi yang kini perlahan menjadi kenyataan. (Grab)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |