PAYAKUMBUH – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan inovasi pertanian di daerah. Tahun 2025 ini, tim berhasil memperoleh dana hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Kegiatan ini mengusung tema “Startup Hilirisasi Pengolahan Jagung melalui Optimalisasi Produk Menggunakan Mesin Rolling Tipe AgMe di Bangsal Pascapanen Hortikultura Batuhampa.” Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didukung oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota serta UPTD BPP Kecamatan Akabiluru.
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Ir. Mutia Elida, M.Si., dengan anggota dosen Yefsi Malrianti, S.TP., M.TP., Annisa P. Damanik, S.TP., M.T., Maisharah Fadhina, S.TP., M.Si., dan Reko Rinaldo, S.TP., M.T. Kegiatan juga melibatkan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, yakni Sela Pramesti, Sri Oktaviana, dan Nadia Ningsih sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) di bidang teknologi pengolahan hasil pertanian.
Mitra utama dalam program ini adalah Kelompok Tani Palito Hati yang diketuai oleh Zulariesman dan beranggotakan 25 orang petani. Kegiatan turut dihadiri oleh para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang berperan aktif dalam mendampingi petani di wilayah tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertujuan mendukung penguatan UMKM lokal menuju kemandirian dan peningkatan daya saing industri kreatif nasional.
Program ini memanfaatkan potensi jagung manis yang melimpah di Batuhampa. Melalui kegiatan pelatihan dan penerapan teknologi, masyarakat setempat dibekali keterampilan mengolah jagung menjadi produk bernilai tambah seperti keripik jagung, stik jagung manis, dan mi jagung, yang diinisiasi oleh Ir. Mutia Elida, M.Si., bersama tim dosen PPNP.Menurut Ketua Tim, Ir. Mutia Elida, M.Si., kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penerapan teknologi, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, tim PPNP berupaya mempercepat hilirisasi jagung manis menjadi produk bernilai tambah seperti mi dan stik jagung, dengan memanfaatkan mesin rolling tipe AgMe hasil inovasi kampus. Kegiatan pengabdian dimulai dengan pemetaan kebutuhan teknologi kelompok pada bulan September 2025. Kunjungan diawali dari kelompok ke kampus PPNP, dilanjutkan dengan survei dan pendampingan langsung di Bangsal Pascapanen Hortikultura Batuhampa.
Tahapan berikutnya meliputi modifikasi dan uji coba mesin rolling, transfer teknologi penggunaan alat, serta pelatihan pengolahan produk olahan jagung manis. Masyarakat juga mendapat bimbingan teknis (bimtek) mengenai pengemasan kekinian, pelabelan, analisis finansial produk, penyusunan rencana bisnis, hingga strategi pemasaran.
Sebagai tahap akhir, dilakukan pendampingan pengurusan legalitas usaha, yaitu Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), agar produk olahan kelompok tani dapat dipasarkan secara lebih luas dan legal.
Menurut Ketua Tim, Ir. Mutia Elida, M.Si., kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penerapan teknologi, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. “Kami ingin menghadirkan solusi nyata bagi petani melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Dengan dukungan pemerintah daerah dan kelompok tani, kami berharap produk turunan jagung dapat menjadi potensi ekonomi baru di Batuhampa, ” ujarnya. Diharapkan, teknologi ini dapat membantu petani dan pelaku usaha kecil meningkatkan efisiensi produksi, memperpanjang umur simpan hasil olahan, serta memperluas pasar produk turunan jagung di daerah
Menurut Ketua Tim Pengabdian, Ir. Mutia Elida, M.SiProgram ini sejalan dengan cita-cita pemerintah dalam penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pengentasan kemiskinan dan inovasi industri berkelanjutan
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
- SDG 1 (Tanpa Kemiskinan): meningkatkan pendapatan petani melalui hilirisasi dan penciptaan lapangan kerja;
- SDG 2 (Tanpa Kelaparan): meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan;
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): mendorong tumbuhnya industri kreatif dan manufaktur hijau berbasis hasil pertanian lokal.
Melalui pengabdian ini, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh berharap dapat memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa dengan mendorong lahirnya startup hilirisasi jagung manis yang berkelanjutan. Hasilnya, beberapa anggota Kelompok Tani Palito Hati kini telah mulai memasarkan produk olahan seperti stik jagung dan keripik jagung manis secara mandiri.
“Melalui program ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata bagi petani untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen. Inovasi pengolahan jagung ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat desa sekaligus membuka lapangan kerja baru, ” ujar Mutia. Ia juga menambahkan keberhasilan ini menjadi bukti nyata bawa Kerjasama antara instutisi PPNP dan Masyarakat mampu menghasilkan inovasi berkelanjutan yang bermanfaat secara sosial dan ekonomi.
Kami memberikan apresiasi kepada Kelompok Palito Hati yang telah memulai usaha olahan jagung manis sebagai Startup Hilirisasi dan mengembangkan menjadi usaha kelompok yang berkelanjutan dan sudah mulai memasarkan produk olahan seperti Stick Jagung, dan Keripik Jagung. Juga terimakasih terhadap DPPM Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas hibah yang diberikan.
Penulis : Maisharah Fadhina dan Reko Rinaldi