SOLOK - Aula Kantor Wali Nagari Paninggahan, Kabupaten Solok, berdenyut dengan semangat muda pada Rabu (19/11). Puluhan pemuda berkumpul, siap menyerap ilmu dalam pelatihan bertajuk “Peran Pemuda dalam Pembangunan Nagari di Era Persaingan Global dan Perkembangan Digital”. Acara ini menandai langkah awal Paninggahan untuk bertransformasi menjadi sebuah 'Nagari Creative Hub', pusat denyut kreativitas yang digadang-gadang akan berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.
Sejumlah tokoh penting turut hadir, memberikan dukungan dan arahan. Di antaranya Ketua BPN Paninggahan Hendri Dt Nan Rancak, Ketua Pemuda Arpan Suhadi, Kasi Kesra Kecamatan Junjung Sirih Edi Warmi, akademisi Yendi Putra, serta narasumber utama Supri Ardi, seorang ASN disabilitas yang kiprahnya sebagai kreator edukasi AI telah dikenal luas.
Di awal sesi, Hendri Dt Nan Rancak menyampaikan pesan penting kepada para pemuda terkait pemanfaatan teknologi. “Zaman sekarang sudah berubah. HP itu cerdas, tapi jangan biarkan HP merusak masa depan ananda semua. Gunakanlah untuk hal bermanfaat, ” ujarnya mengingatkan, sebuah nasihat yang terasa personal bagai orang tua kepada anaknya.
Senada dengan itu, Ketua Pemuda Paninggahan, Arpan Suhadi, menyoroti laju perubahan teknologi yang begitu cepat. “Sekarang setiap hari teknologi berubah. Saya minta adik-adik bijak bermedia sosial. Jangan salah gunakan, ” tuturnya, menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam berinteraksi di dunia maya.
Suasana pelatihan semakin hidup ketika Supri Ardi, S.Kom, M.I.Kom, mengambil alih panggung. Ia memaparkan materi yang tak hanya relevan, tetapi juga membangkitkan antusiasme tentang literasi digital, kecerdasan buatan (AI), dan berbagai peluang ekonomi yang tersaji di media sosial. “AI itu bukan masa depan, tapi masa kini. Generasi muda harus cerdas bermedia sosial, ” tegasnya, seolah membuka mata para peserta akan realitas yang ada.
Supri Ardi kemudian membeberkan beragam potensi cuan yang bisa diraih anak nagari, mulai dari program afiliasi, pembuatan konten yang menarik, hingga membangun personal branding yang kuat. “Ada peluang besar untuk anak nagari. Yang penting etis dan kreatif, ” tambahnya, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana teknologi dapat menjadi sumber penghidupan.
Mengisi sesi berikutnya, akademisi Yendi Putra memberikan pencerahan mengenai pentingnya keamanan data. Ia mengingatkan para peserta agar tidak pernah meremehkan risiko kebocoran informasi pribadi. “Data adalah aset. Ganti password secara berkala. Jaga data, jaga masa depan, ” pesannya, sebuah pengingat krusial di era digital ini.
Kegiatan ditutup dengan komitmen kuat dari Sekretaris Nagari Paninggahan, Juf Rizal, untuk mewujudkan visi Paninggahan sebagai Nagari Creative Hub. “Ini tidak bisa instan. Tapi kalau berkelanjutan, akan lahir generasi emas nagari, ” katanya, menyiratkan bahwa visi ini membutuhkan proses dan kerja keras bersama.
Melalui inisiatif ini, Paninggahan menegaskan arah baru pembangunannya. Bukan hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada penguatan pola pikir, pemupukan kreativitas, dan peningkatan kapabilitas digital para pemudanya. Langkah strategis ini menjadi bagian integral dari perjalanan panjang menuju mewujudkan Indonesia Emas 2045.













































