Pelita di Ujung Timur: Prajurit Marinir Jadi Guru Harapan bagi Anak-anak Logpon Papua

5 hours ago 1

PAPUA - Di balik bentang hutan dan perbukitan Papua yang sunyi, di Kampung Logpon yang jauh dari riuhnya peradaban, secercah cahaya baru menyala. Bukan dari tiang listrik, melainkan dari semangat para prajurit berbaret ungu anggota Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir Koops Habema yang mengubah balai kampung sederhana menjadi sekolah harapan bagi anak-anak Papua. Kamis 15 Mei 2025.

Setiap pekan, di tengah tugas menjaga kedaulatan, para prajurit ini mengenakan peran berbeda menjadi guru. Mereka datang bukan membawa senjata, tetapi membawa buku, papan tulis, dan semangat untuk menyalakan kembali mimpi anak-anak yang nyaris padam karena terbatasnya akses pendidikan formal.

“Kami terpanggil untuk lebih dari sekadar menjaga perbatasan. Kami ingin menjadi bagian dari masa depan anak-anak Papua, ” ungkap Dansatgas Letkol Marinir Siswanto dengan mata berbinar. “Melalui kegiatan belajar ini, kami ingin memberi mereka bekal dasar, menyalakan kembali semangat belajar, dan menanamkan rasa cinta tanah air.”

Anak-anak duduk bersila, antusias mengeja huruf dan menjumlahkan angka. Di tangan para prajurit, mereka belajar membaca, menulis, dan berhitung—kemampuan dasar yang selama ini sulit mereka raih. Kegiatan belajar ini pun tak melulu soal akademik; nilai-nilai kebangsaan dan moral juga turut ditanamkan, membentuk karakter mereka sejak dini.

Masyarakat setempat menyambut hangat kehadiran para Marinir. “Kami sangat bersyukur. Anak-anak kami sekarang semangat belajar lagi, ” tutur salah seorang ibu dengan mata berkaca-kaca. Di mata warga, para prajurit ini bukan sekadar penjaga tapal batas, tetapi juga pahlawan pendidikan yang membawa perubahan nyata.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif ini. “Inilah bentuk pengabdian prajurit TNI yang sesungguhnya. Di tengah medan tugas yang berat, mereka masih menyempatkan diri untuk menabur ilmu dan harapan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk Papua dan Indonesia yang lebih cerah, ” ujarnya.

Kampung Logpon kini bukan lagi sekadar titik kecil di peta Papua. Ia menjadi simbol bahwa harapan bisa tumbuh di mana saja bahkan di tempat yang paling terpencil sekalipun—asal ada niat tulus, dedikasi, dan cinta.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |