Pemkab Merangin Perkuat Komitmen Wujudkan Sekolah Ramah Anak

3 weeks ago 12

JAMBI - Pemerintah Kabupaten Merangin menyosialisasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) di Aula Depati Payung, Bappeda Merangin, Selasa (18/11).

Dibuka Asisten I Setda Merangin Sukoso, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengeleminir aksi kekerasan terhadap anak, khususnya di lingkungan dunia pendidikan.

Turut hadir antara lain Ketua Tim Penggerak PKK Lavita Syukur, Kepala Dinas Sosial PPA Lazik, serta dosen Universitas Muhammadiyah Jambi Agus Santoso.

Mewakili Bupati Merangin, Sukoso menyampaikan bahwa sosialisasi SRA tersebut berdasarkan data dan regulasi yang menyoroti tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia.

Dibeberkan, sampai dengan Februari 2024, jumlah kasus kekerasan terhadap anak secara nasional mencapai angka 1.993 kasus. Yang memprihatinkan, 861 kasus di antaranya terjadi di lingkungan satuan pendidikan, " ungkap Sukoso.

Menurutnya, payung hukum upaya ini sangat kuat, tertuang mulai dari UUD 1945 Pasal 28B, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak, hingga Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Kabupaten Layak Anak

Sukoso menegaskan bahwa pembentukan Sekolah Ramah Anak adalah salah satu item penting untuk mewujudkan Kabupaten Merangin sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Merangin sendiri telah meraih penghargaan KLA sejak tahun 2021.

"Bagaimana kita berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Merangin ini salah satu kabupaten layak anak. Ini butuh kerja keras kita bersama, bukan hanya Dinas Sosial, tapi juga elemen-elemen lain, termasuk Dinas Pendidikan dan Tim Penggerak PKK, " tegasnya.

Komitmen ini tidak hanya menyasar sekolah di bawah Dinas Pendidikan, namun juga menjangkau sekolah madrasah di bawah Kementerian Agama. Sukoso menyebutkan adanya inisiatif Madrasah Ramah Anak yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 647 Tahun 2021.

Lebih lanjut, Asisten I Setda tersebut menyampaikan bahwa upaya mewujudkan Sekolah Ramah Anak adalah bagian dari persiapan jangka panjang untuk menyambut Bonus Demografi di tahun 2045.

"Bonus demografi itu adalah Generasi Emas kita. Mereka harus kita siapkan dari sekarang dengan memberikan perlindungan dan pendidikan yang terbaik. Sehingga nanti di tahun 2045, generasi emas kita betul-betul bisa menjadi penerus bangsa yang membanggakan, " ujarnya.(IS/kom)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |