Banyuwangi Barat – Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat mengikuti kegiatan Rapat Penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Pengembangan Investasi Kawasan Industri di Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2025 di Ruang Rapat Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab. Banyuwangi Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 57 Banyuwangi, pada Kamis (18/09/2025).
Rapat Penyusunan Investment Project Ready to Offer ini dalam rangka pengumpulan data dan informasi sekaligus site visit lokasi potensial oleh Kedeputian Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bekerja sama dengan PT Dua Tiga Empat yang dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi antara lain Kantor Pertanahan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman, Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian, Dinas Pertanian dan Pangan, Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat, PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Wangi dan PT Pelindo Properti Indonesia.
Dalam sambutannya Kepala DPMPTSP Banyuwangi, Partana mengatakan bahwa kegiatan rapat ini dalam rangka pengumpulan data potensi khususnya di area industry, karena Kabupaten Banyuwangi kawasan industry belum ada, harapannya sebagai rujukan kedepan untuk melangkah Banyuwangi yang lebih baik.
“Kehadiran dari Kementerian Investasi di Banyuwangi ini dalam rangka mencari data untuk dilakukan penyusunan IPRO, tentunya ini menjadi hal positif bagi Kabupaten Banyuwangi untuk bisa mengembangkan kawasan kawasan dan memberikan kemudahan terhadap calon investasi yang akan masuk di Banyuwangi, ” ujar Partana.
“Kondisi ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Banyuwangi khususnya ketika masuk ke rencana nasional, tentunya promosi ini juga beda grade nya, ini bisa berjalan jika team dari Kementerian butuh diskusi dan dukungan back up data sesuai surat kemarin yang disampaikan melalui Perda (data dari masing masing OPD), ” katanya.
Vella dari Kementerian Investasi dalam paparannya menyampaikan
bahwa Penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Pengembangan Kawasan Industri di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur melalui Rapat Koordinasi Pendalaman Data dan Lokasi Potensial.
“Latar Belakang IPRO Pengembangan Kawasan Industri Kabupaten Banyuwangi adalah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Peningkatan Investasi, Pengembangan Investasi / Industri Hijau dan Pentingnya Penyusunan Peluang Investasi, ” terang Vella.
“Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab Banyuwangi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2025–2045, pembagian Kawasan Strategis di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan kepentingannya, salah satunya adalah Kawasan Industri, ” jelasnya.
“Kawasan Industri di Banyuwangi antara lain Kawasan industrial estate berada di Kecamatan Wongsorejo, Kawasan industri terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan umum dan pelabuhan khusus berada di Kecamatan Kalipuro, Kawasan peruntukan industri pengolahan perikanan berada di Kecamatan Muncar terintegrasi dengan sistem minapolitan dan Kawasan fishery park berada di Kecamatan Rogojampi, ” pungkasnya.
Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat melalui Kasi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Iwan Susanto mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya Pemerintah Pusat maupun daerah untuk Penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Pengembangan Investasi Kawasan Industri di Kabupaten Banyuwangi.
“Apalagi ada banyak sekali potensi yang bisa digali diwilayah kerja Perhutani KPH Banyuwangi Barat antara lain bidang Agroforestry, Pariwisata dan Produk Kehutanan lainnya, ” ujar Iwan.
“Menjadi kebanggaan bagi Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat yang diundang dalam diskusi Penyusunan IPPRO ini, semoga ini bermanfaat bagi semua dengan prinsip hutan lestari masyarakat sejahtera, ” pungkasnya.@Red.