KARO - Pinjam pakai RSUD Kabanjahe telah berakhir bulan Desember 2024, artinya Pemkab Karo harus 'Angkat Kaki' dari lahan milik Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
Berakhirnya kontrak itu, sehingga GBKP telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Rumah Sakit (RS) Murni Teguh dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Karo. Perjanjian kerjasama disepakati selama 30 tahun.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Umum Moderamen GBKP, Pdt. Yunus Bangun, M.Th kepada sejumlah wartawan, Kamis (06/03-2025) di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, pihaknya dengan RS Murni Teguh Zending telah melaksanakan peletakan batu pertama di lahan milik GBKP yang saat ini masih digunakan RSU Kabanjahe.
"Pertama dulu masyarakat harus tahu bahwa secara penelitian, kita masih butuh empat sampai lima rumah sakit lagi baru seluruhnya sudah memenuhi kebutuhan. Selain itu, masyarakat juga perlu tahu bahwa lahan itu adalah warisan Zending (Belanda) kepada GBKP. Awalnya itu juga diberikan untuk pelayanan kepada masyarakat, " jelas Yunus.
Oleh karena itu, jelas Yunus, GBKP merasa berutang untuk meneruskan misi pelayanan tersebut. Akan tetapi, karena GBKP tidak memiliki dana yang cukup maka pihaknya menawarkan kerjasama ke beberapa rumah sakit. Sesuai dengan kebutuhan yang ada, GBKP akhirnya menyepakati kerjasama dengan RS Murni Teguh.
"Kedepan tentu kita akan membangun rumah sakit ini. Manajemennya nanti akan ditangani oleh RS Murni Teguh. Untuk tipe yang diharapkan minimum standar yang dapat melayani masyarakat secara prima. Itu nanti bertahap, tidak langsung sekaligus investasinya masuk. Mungkin tahap awal sekitar 50 miliar, " ungkapnya.
Ia kembali menekankan bahwa lahan tersebut bukan dikontrakkan, namun bekerjasama dengan RS Murni Teguh. Dalam perjanjian kerjasama tersebut, pihak GBKP menanam saham sebesar 10 persen. Ia menyebut, keuntungan dari saham itu nantinya akan dikembalikan kepada jemaat GBKP untuk pelayanan.
"Jadi maksudnya jemaat tidak langsung mendapat manfaat. Tapi dari keuntungan itu jemaat-jemaat yang berobat ke RS Murni Teguh kita subsidi nantinya. Kita akan buat program untuk jemaat. Misalnya bagi yang berobat kita berikan potongan atau diskon, " paparnya.
Saat ini, lanjut Yunus, proses pembangunan RS Murni Teguh sudah dilakukan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas pelayanan kesehatan tidak berhenti di lokasi tersebut sebelum RSU Kabanjahe berpindah ke Desa Lingga.
"Jangan sampai pelayanan berhenti total. Karena kalau rumah sakit sudah sempat berhenti, itu sangat sulit sekali membangkitkannya. Jadi akan kita lakukan secara bertahap dan sama sekali tidak mengganggu operasional yang saat ini masih dilakukan oleh RSU Kabanjahe, " jelasnya.
Ia menerangkan, seyogianya kontrak atas perjanjian sewa menyewa lahan dan sebagian bangunan milik GBKP oleh RSU Kabanjahe, sudah berakhir sejak akhir tahun 2024 lalu. Namun, Pemkab Karo masih meminta perpanjangan waktu mengingat RSU Kabanjahe sedang dalam proses pembangunan.
"Selain itu kita juga mempertimbangkan pelayanan masyarakat. Kita juga menginginkan agar masyarakat tidak terganggu. Tetapi juga kita mendesak supaya prosesnya dilakukan secepatnya Artinya, supaya mereka (Pemkab Karo) juga fokus, " tutur Yunus.
Untuk itu, ia mengharapkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Karo yang baru, Antonius Ginting dan Komando Tarigan agar berkonsentrasi dalam program pemindahan lokasi RSU Kabanjahe ke Desa Lingga.
"Karena kita semata-mata bukan untuk diri kita. Artinya, bukan untuk rumah sakit zending atau RS Murni Teguh Zending itu saja yang maju, tetapi juga rumah sakit milik Pemda Karo bisa memiliki kualitas yang baik supaya masyarakat dapat terbantu, " harapnya.
** RSU Kabanjahe Mulai Pindah Juni 2025
Sekretaris Umum GBKP, Pdt. Yunus Bangun, M.Th menerangkan bahwa sesuai perjanjian yang telah disepakati, Pemkab Karo akan mulai melakukan pemindahan secara bertahap pada bulan Juni 2025 mendatang.
Meski demikian, kata Yunus, pihak GBKP masih mengizinkan peroperasian untuk unit-unit medis penting yang akan tetap dijalankan oleh RSU Kabanjahe. Disamping itu, RS Murni Teguh akan tetap berproses dalam pelayanan medis yang sudah dapat mulai dilakukan.
Terkait bangunan yang akan digunakan untuk pelayanan medis, Yunus menyebut pada tahap awal RS Murni Teguh masih akan merenovasi bangunan yang sebelumnya digunakan RSU Kabanjahe. Rencananya, tahun depan akan dilakukan pembangunan gedung yang baru.
"Denah gambarnya itu sudah selesai semua. Mungkin nanti ada sebagian yang naik (gedung bertingkat). Tapi itu tadi dulu ya untuk tahap awal supaya operasional sudah mulai dapat berjalan. Untuk fasilitas juga semua nanti akan diperbaiki, " ungkapnya.
Untuk diketahui, GBKP sebagai pihak pertama dan Pemkab Karo selaku pihak kedua sebelumnya telah melakukan penandatanganan perjanjian pinjam pakai lahan dan bangunan RSU Kabanjahe bertepatan pada Sidang Kerja Majelis Sinode GBKP di Retreat Center GBKP Sukamakmur, Sibolangit, Jumat 26 Oktober 2018 silam.
(Anita Theresia Manua)