Terkait Haji Furoda, H. Jefri Van Novis Ingatkan Calon Jamaah dan Pengusaha Travel Haji dan Umrah untuk Lebih Hati-Hati

1 hour ago 3

Terkait Haji Furoda, H. Jefri Van Novis Ingatkan Calon Jamaah dan Pengusaha Travel Haji dan Umrah untuk Lebih Hati-Hati

Padang  — Gagalnya keberangkatan sejumlah calon jamaah Haji Furoda tahun ini memicu perhatian dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha travel haji dan umrah. Salah satunya datang dari H. Jefri Van Novis, SE, MM owner salah satu travel agent di Kota Bukittinggi, yang mengingatkan agar baik jamaah maupun penyelenggara travel lebih berhati-hati dan realistis dalam menyikapi program-program haji non-kuota.

Program Haji Furoda merupakan jalur keberangkatan haji menggunakan visa mujamalah atau undangan khusus dari Pemerintah Arab Saudi. Meski menjanjikan keberangkatan tanpa antrean, jalur ini bukan bagian dari kuota resmi Pemerintah Indonesia dan tidak difasilitasi oleh Kementerian Agama.

> “Haji Furoda itu bukan program resmi pemerintah Indonesia. Ia menggunakan visa undangan dari Pemerintah Arab Saudi, dan tahun ini visa itu nyaris tidak keluar, ” ujar H. Jefri Van Novis, SE, MM saat ditemui disela sela Bonita Expo di Transmart Padang, Minggu (8/6/2025).

Jefri menyebutkan, pihaknya sejak awal tidak membuka program Haji Furoda karena mempertimbangkan besarnya risiko dan tidak adanya kepastian visa.

“Kami di Bonita Travel memilih fokus pada Haji Plus dan Umrah reguler. Furoda terlalu berisiko, dan kami tidak ingin mempertaruhkan kepercayaan jamaah dengan program yang tidak pasti, ” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa banyak calon jamaah dari travel lain yang harus menelan kekecewaan karena gagal berangkat, meskipun sudah membayar penuh.

 “Banyak jamaah dari travel lain yang sudah bayar mahal, tapi tetap gagal berangkat karena visa Furoda tidak keluar. Bahkan penerbangan khusus pun tak tersedia. Ini bukti bahwa Pemerintah Arab Saudi sangat ketat terhadap visa non-kuota, ” terangnya.

Melihat situasi tersebut, H. Jefri Van Novis mengimbau agar pengusaha travel haji dan umrah lebih jujur dan bijak dalam menawarkan program kepada calon jamaah.

“Kita harus ukur kemampuan dan tanggung jawab kita. Jangan sekadar mengejar keuntungan dengan menjual program yang belum tentu bisa dijalankan. Jamaah butuh kepastian dan perlindungan, ” katanya tegas.

Tak hanya kepada penyelenggara, Jefri juga memberikan pesan khusus kepada para calon jamaah yang gagal berangkat tahun ini.

 “Jamaah Haji Furoda harus banyak bersabar, semoga ada hikmahnya. Insya Allah tahun depan terbuka lagi peluangnya. Tapi untuk sekarang, mari kita hadapi kenyataan ini dengan lapang dada. Jangan sampai ibadah kita ternoda karena kekeliruan dalam memilih jalur keberangkatan, ” ungkapnya.

Sebagai catatan, fenomena gagalnya keberangkatan Haji Furoda tahun ini juga menjadi sorotan media nasional. Kompas.com dalam laporannya menuliskan bahwa ratusan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia batal berangkat ke Tanah Suci akibat visa mujamalah tidak diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa meskipun menjanjikan kemudahan dan tanpa antrean, jalur Haji Furoda tetap mengandung risiko besar, khususnya terkait kepastian visa dan legalitas penyelenggara.

Editor: Linda Sari
Penulis: Lindafang

Read Entire Article
Karya | Politics | | |