Prajurit Satgas Yonif 732/Banau Jadi Guru di Pedalaman Papua: Harapan Baru untuk Generasi Jampul

1 day ago 6

Beoga, Papua Tengah - Di sebuah sudut pedalaman Papua, tepatnya di Kampung Jampul, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, suara tawa anak-anak bercampur dengan semangat belajar yang membara. Di bawah rindangnya pepohonan, mereka mengeja huruf, menghitung angka, dan menyalin pelajaran sederhana di papan tulis seadanya. Namun suasana itu penuh makna: pendidikan hadir, meski dalam kesederhanaan.

Pada Senin (15/9/2025), Pos Jampul Satgas Pamtas Yonif 732/Banau menggelar kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak kampung setempat. Dipimpin oleh Sertu Ismar Umar, para prajurit TNI seolah berubah peran dari penjaga perbatasan menjadi tenaga pendidik yang sabar dan penuh kasih.

Papan tulis kecil, spidol, dan semangat adalah modal utama. Huruf demi huruf dituliskan, mulai dari A hingga Z. Angka 1 sampai 10 dilafalkan dengan suara lantang oleh para bocah, meski terbata-bata namun penuh rasa bangga. Bagi mereka, pelajaran ini bukan sekadar mengeja, melainkan sebuah jendela baru untuk melihat dunia.

“Belajar sangat penting bagi anak-anak pedalaman Papua. Pondasi ilmu harus ditanamkan sejak dini, dan itu harus dilakukan dengan kesabaran dan ketulusan, ” ujar Danpos Jampul, Letda Inf Djemmy Rondonuwu, yang melihat langsung antusiasme para siswa kecilnya.

Kegiatan sederhana ini disambut hangat oleh masyarakat. Seorang warga bahkan menyampaikan harapan agar langkah mulia ini tidak berhenti di satu hari saja.
“Kami berharap TNI tidak bosan memberikan yang terbaik untuk anak-anak kami. Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut, karena dengan pendidikan anak-anak kami bisa meraih cita-cita dan menjadi generasi penerus yang membanggakan bangsa, ” ungkapnya penuh harap.

Di daerah yang akses pendidikannya masih terbatas, peran Satgas Yonif 732/Banau menjadi sangat berarti. Para prajurit tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai cahaya yang menerangi jalan masa depan anak-anak Papua.

Kisah di Jampul membuktikan bahwa membangun negeri tidak selalu dimulai dari gedung megah atau fasilitas modern. Kadang, cukup dari papan tulis sederhana, semangat belajar yang tak padam, dan ketulusan hati prajurit TNI yang peduli. Dari sinilah harapan baru bagi generasi Papua tumbuh, perlahan tapi pasti.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |