LANNY JAYA - Di tengah hamparan hijau Kampung Andugume, Distrik Wano Barat, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, sebuah cerita luar biasa terukir. Ketika deru ancaman keamanan sempat memadamkan denyut nadi pendidikan, langkah tegap para prajurit Satgas Yonif 408/Sbh dari Pos Andugume justru membawa secercah cahaya baru. Mereka tak hanya menjaga perbatasan, namun kini merangkap tugas mulia sebagai pendidik, memastikan mimpi anak-anak Papua untuk belajar tak pernah pupus. Ini adalah kisah tentang pengabdian di garis depan, di mana seragam loreng berganti peran menjadi pena dan papan tulis, Kamis (11/12/2025).
Di sebuah bangunan sederhana yang berdinding kayu, ruang kelas kembali hidup. Anak-anak duduk tertib, mata mereka berbinar penuh antusiasme menatap sosok-sosok baru yang hadir di tengah mereka. Papan tulis yang mungkin tak sempurna, menjadi saksi bisu bagaimana para prajurit dengan sabar membimbing langkah-langkah kecil dalam membaca, menulis, berhitung, hingga menanamkan rasa cinta tanah air. Meski fasilitas terbatas, kehangatan tulus terpancar dari setiap interaksi, menciptakan atmosfer belajar yang tak terlupakan.
“Selama kami masih memiliki kekuatan untuk berdiri dan kepedulian di hati, kami akan terus mengajar. Kami di sini bukan hanya prajurit, tetapi saudara, guru, dan penjaga mimpi anak-anak ini. Mereka alasan kami bertahan, melangkah, dan percaya bahwa kehadiran kami berarti, ” ungkap Kapten Inf Nur Ikhsan, Danpos Andugume, dengan suara penuh ketulusan.
Kehadiran para prajurit ini disambut haru oleh masyarakat. Mereka melihatnya sebagai fajar baru yang membangkitkan kembali semangat belajar generasi muda Wano Barat, yang selama ini harus berjuang keras menghadapi berbagai hambatan. Setiap huruf yang berhasil dieja, setiap angka yang terhitung, menjadi jembatan harapan menuju masa depan yang lebih cerah.
Dedikasi tak kenal lelah ini pun mendapat apresiasi mendalam dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Beliau menilai tindakan Satgas Yonif 408/Sbh di Wano Barat adalah bukti nyata bahwa TNI hadir sebagai solusi, bukan sekadar penegak keamanan.
“Tindakan Satgas Yonif 408/Sbh di Wano Barat adalah bukti bahwa TNI hadir sebagai solusi. Ketika sekolah terhenti, prajurit kita berubah menjadi pahlawan pendidikan. Mereka memastikan tidak ada anak Papua yang kehilangan kesempatan emas untuk belajar, ” ujar Mayjen TNI Lucky Avianto.
“Ini adalah operasi berbasis kemanusiaan. Menjaga pendidikan generasi muda berarti menjaga masa depan bangsa, ” tegasnya.
Melalui pengabdian tanpa pamrih ini, prajurit Satgas Yonif 408/Sbh telah membuktikan bahwa membangun Papua tak hanya tentang penjagaan keamanan, namun juga tentang menabur benih pengetahuan. Pengetahuan adalah fondasi terpenting untuk masa depan yang lebih baik, dan mereka hadir untuk memastikan fondasi itu tetap kokoh berdiri.





































