Padang, Sumbar – Duka masih menyelimuti Sumatera Barat. Terjangan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah telah merenggut ratusan nyawa, meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat yang ditinggalkan.
Dalam suasana berkabung itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si, CSFA, memimpin langsung salat jenazah di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Padang, Rabu (10/12/2025). Salat jenazah ini menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada para korban bencana.

Usai Sholat, iring-iringan 24 unit ambulans bergerak menuju lokasi pemakaman massal di Bungus, Kota Padang. Para pejabat utama Polda Sumbar, ratusan personel kepolisian, keluarga korban, OPD terkait, jurnalis, hingga masyarakat yang hadir, mengantar para korban menuju tempat peristirahatan terakhir mereka dengan deru air mata.
Di hadapan pelayat, Irjen Gatot menyampaikan pembaruan penanganan bencana yang hingga kini masih dilakukan secara optimal oleh tim gabungan.
“Total korban meninggal dunia yang telah kami data berjumlah 238 jiwa, dan 205 jiwa di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Sementara 33 jiwa lainnya masih belum dapat kami identifikasi, ” ujarnya.
Ia menuturkan, dari jumlah tersebut terdapat 25 anggota Polri yang turut menjadi korban dalam bencana dahsyat tersebut.
Sementara itu, rincian jenazah yang dimakamkan dalam prosesi hari ini terdiri dari:
6 laki-laki dewasa, 3 perempuan dewasa, 7 anak laki-laki, 4 anak perempuan, dan 4 body pack.
Para korban berasal dari Kabupaten Agam, Kayu Tanam Padang Pariaman, dan Padang Panjang. Seluruhnya merupakan hasil evakuasi tim gabungan bersama Tim DVI Polri yang hingga saat ini belum memiliki data pembanding dari keluarga untuk proses identifikasi lanjutan.
“Sebagai bentuk pelayanan dan penghormatan terakhir kami kepada masyarakat yang menjadi korban, seluruh jenazah telah kami Sholatkan secara Islam, kemudian kami pikul dengan penuh hormat, dan kami pastikan mereka dimakamkan secara layak di tempat ini, ” tutur Irjen Gatot dengan suara bergetar.

Sesampainya di area pemakaman, Kapolda kembali memanjatkan doa agar para korban diterima di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan.
“Atas nama keluarga besar Polda Sumbar, saya mengucapkan turut berbelasungkawa. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi para korban dan menguatkan setiap keluarga yang sedang diuji, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Prosesi pemakaman massal ini menjadi simbol bahwa negara tidak tinggal diam saat rakyatnya berduka. Polri hadir dan menyertai setiap fase penanggulangan yang menyelamatkan, merawat, mengidentifikasi, mensalatkan, hingga memakamkan para korban secara terhormat sebagai bentuk pelayanan terahir kepada korban.
Meski galodo merenggut banyak nyawa, semangat kebersamaan masyarakat Sumatera Barat takkan pernah padam. Dari tanah pemakaman massal di Bungus, harapan untuk bangkit perlahan tumbuh. Bersama doa, bersama air mata, bersama negara yang terus hadir hingga pemulihan tercapai.
(Berry)
















































