Sanitasi Layak di Jember Kidul, Langkah Nyata Pemerintah

3 hours ago 3

JEMBER, JAWA TIMUR – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tak tinggal diam melihat kondisi lingkungan di Kelurahan Jember Kidul, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sebuah program pembangunan sanitasi kini digulirkan, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperbaiki kualitas hunian masyarakat berpenghasilan rendah.

"Program ini adalah bagian dari langkah nyata pemerintah dalam memperbaiki lingkungan hunian masyarakat berpenghasilan rendah agar lebih sehat dan layak, " ujar Menteri PKP Maruarar Sirait dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jember, Minggu.

Menteri yang akrab disapa Ara, didampingi oleh Inspektur Jenderal Kementerian PKP Heri Jerman dan Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Sri Haryati, menyempatkan diri meninjau langsung lokasi yang akan menjadi sasaran pembangunan sanitasi rumah di kawasan kumuh Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, pada Sabtu (18/10/2025).

Kesempatan ini dimanfaatkan Menteri Ara untuk menekankan pentingnya transparansi dalam setiap program yang didanai oleh rakyat. "Program ini dibiayai oleh uang rakyat, jadi rakyat harus mengetahui dengan jelas berapa anggarannya, apa bentuk bantuannya, berapa banyak bantuannya, " tegasnya.

Ia pun tak lupa mengajak warga setempat untuk turut serta mengawasi jalannya program pembangunan sanitasi ini. "Saya meminta warga di sekitar kawasan kumuh tersebut untuk bantu mengawasi program pembangunan sanitasi, kemudian ikut terlibat dan melaporkan apabila ada hal yang tidak sesuai seperti kualitasnya tidak bagus, " imbaunya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (P3KP) Jawa IV, Mustofa Oftan, menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut atas usulan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, yang sebelumnya telah melakukan verifikasi terhadap 48 unit rumah yang membutuhkan penanganan.

Anggaran sebesar Rp632 juta telah dialokasikan untuk pembangunan 27 unit sanitasi (WC/septitank) di rumah-rumah kawasan tersebut. Meskipun total kebutuhan anggaran untuk penanganan 48 unit mencapai Rp957 juta, upaya perbaikan tetap diutamakan.

Proyek ini akan dilaksanakan secara swakelola, sebuah pendekatan yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memberdayakan masyarakat. "Proyek ini dilaksanakan secara swakelola, jadi nanti kami juga mengundang para warga untuk bekerja untuk bantu pekerjaan dan dibayar upahnya, " ungkap Mustofa. Rencananya, pekerjaan akan dimulai pada 27 Oktober 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.

Data verifikasi tahun 2025 menunjukkan bahwa luas kawasan kumuh di Jember Kidul mencapai 32, 74 hektare, dengan 11, 17 hektare di antaranya telah terverifikasi untuk penanganan. Kawasan yang akrab disapa "Jeki" ini menjadi fokus utama perbaikan sanitasi rumah karena masih terdapat 133 unit rumah yang belum memiliki sistem pengelolaan sanitasi memadai.

Titik tertinggi masalah sanitasi tercatat berada di RT 001, RW 005, dengan 28 unit rumah yang belum memiliki fasilitas dasar sanitasi yang layak. Melalui program ini, pemerintah akan membangun fasilitas sanitasi yang mencakup pembuatan bilik mandi, pemasangan kloset leher angsa, serta pembangunan tangki septik baik secara komunal maupun individu. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |