TANGERANG - Ramai pemberitaan terkait Tempat Hiburan Malam (THM) yang berlokasi di Kelurahan Bunder Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, jadi polemik baik dari masyarakat maupun pegiat kontrol sosial maupun Aktivis.
Baru baru ini perang udara melalui narasi narasi yang di publish dengan pemberitaan pemberitaan di media online yang menimbulka pemberitan sanggahan yang menyebut lurah Bunder harus mundur oleh – Aktivis lingkungan dan tokoh pemuda Cikupa, Jumadil Qubro, memberikan bantahan keras atas desakan mundur Lurah Bunder, Hj. Ine Susilawati, Amd.Kep., SKM, yang dilayangkan oleh Ketua Fast Respon Indonesia Center (FRIC) DPW Banten
Hal ini memicu kontroversi, pembelaan tersebut tidak memahami narasi berita dari ketua FRIC DPW Banten
Nuryadi menyebut di berita yang berisi narasi dari ketua FRIC DPW Banten dengan Judul, THM Marak di Kelurahan Bunder, Ketua FRIC DPW Banten: Pejabat Publik yang Tak Becus Urus Wilayahnya Lebih Baik Mundur
Dari judul saja sudah jelas pejabat publik bukan berati itu lurah Bunder, dari isi narasi berita juga jelas Jika pejabat publik tidak becus mengurus wilayahnya lebih baik mundur, dari pada tidak bisa menyelesaikan persoalan yang crusial yang akan terus menjadi polemik di tengah masyarakat, "Kata nuryadi mengutip dari media dimensitv.com.
Nuryadi juga berpesan jika jadi aktivis dan kontrol sosial harus memahami isi narasi jangan asal membela dengan narasi yang di putar balik, jangan sampai mengadu domba dengan narasi narasi yang Hoax,
Sekali lagi saya tekan kan tidak ada narasi ketua FRIC yang menuntut lurah Bunder mundur, Bukan personal melainkan setiap pejabat yang tidak becus memimpin harus penuh kesadaran dan legowo untuk mundur dari kursi kepemimpinannya, Ucap Nuryadi. (Spyn)

















































