Sinak, Papua Pegunungan - Di tanah tinggi Papua yang dikelilingi pegunungan hijau, udara siang itu terasa dingin menusuk. Namun, halaman Distrik Sinak mendadak hangat. Bukan karena terik matahari, melainkan karena tawa riang dan senyum cerah anak-anak yang berlari kecil menyambut program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya (KJ). Jum'at (19/09/2025).
Di atas meja sederhana, piring-piring mulai terisi. Sayur segar, lauk bergizi, susu, dan buah hasil bumi masyarakat setempat tersaji rapi. Bagi sebagian orang mungkin tampak sederhana, tetapi bagi anak-anak di pedalaman, menu itu adalah istimewa. Setiap suapan bukan sekadar makanan, melainkan simbol cinta dan kepedulian prajurit TNI terhadap generasi penerus bangsa.
Gizi untuk Masa Depan
Komandan Pos (Danpos) Sinak Pasar, Letda Inf Abdi Hanafi Dalimunthe, menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata pengabdian Satgas di bidang sosial.
“Kami ingin anak-anak di Sinak tumbuh sehat dan bahagia. Dengan gizi yang baik, mereka akan lebih siap menapaki masa depan dan menjadi harapan bangsa, ” ujarnya.
Harapan itu tidak berlebihan. Di wilayah yang akses pangan sehat masih terbatas, kehadiran prajurit dengan program makan bergizi menjadi cahaya baru. Bagi orang tua, bantuan ini bukan hanya meringankan beban, tetapi juga memberi keyakinan bahwa anak-anak Papua berhak mendapat kesempatan yang sama seperti anak-anak lain di seluruh Indonesia.
Keceriaan di Balik Piring Sederhana
Pemandangan hari itu sungguh mengharukan. Anak-anak dengan rambut ikal dan pipi kemerahan duduk rapi, menatap penuh antusias piring di hadapan mereka. Saat doa selesai dipanjatkan, mereka segera menyuap makanan dengan lahap.
Beberapa anak bahkan bersorak kecil, seakan tak bisa menahan rasa gembira. Tawa mereka pecah, memenuhi udara dingin Sinak dengan kehangatan yang tulus. Di sela-sela itu, para prajurit ikut mendampingi, memastikan anak-anak makan dengan tenang dan menikmati hidangan yang tersaji.
“Lihat senyum mereka, itu kebahagiaan bagi kami. Semua lelah di medan ini terbayar lunas saat melihat mereka gembira, ” ungkap salah seorang prajurit sambil tersenyum.
Jembatan Kasih di Tanah Papua
Program MBG bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan jembatan kasih yang menghubungkan hati prajurit dengan masyarakat. Di balik seragam loreng dan wajah tegas, tersimpan kepedulian yang tulus.
Para orang tua di Sinak mengaku terharu. Bagi mereka, program ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang perhatian. Kehadiran Satgas dengan kepeduliannya membuat mereka yakin bahwa anak-anak Papua juga bagian dari masa depan bangsa yang harus dirawat.
“Terima kasih TNI sudah peduli. Anak-anak kami jadi lebih semangat. Mereka makan enak hari ini, tapi yang lebih penting mereka merasa diperhatikan, ” ujar seorang mama Papua dengan mata berkaca-kaca.
Suapan Harapan
Di pedalaman Papua, di mana jalan terjal dan cuaca dingin kerap menjadi tantangan, program MBG menjelma sebagai doa yang dihidangkan dalam bentuk makanan. Setiap suapan sayur, lauk, susu, dan buah adalah harapan baru: agar kelak lahir generasi Papua yang sehat, cerdas, dan tangguh menghadapi masa depan.
Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya menunjukkan bahwa membangun negeri bukan hanya melalui keamanan dan pertahanan, tetapi juga melalui kepedulian yang sederhana, menyentuh, dan membekas di hati masyarakat.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)