Surga Ekowisata Sulawesi Selatan: Pulau Panikiang Barru, Habitat Kelelawar dan Hutan Mangrove Terkaya!

3 weeks ago 15

BARRU - Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, memiliki destinasi ekowisata andalan yang memukau, Pulau Panikiang. Dijuluki sebagai 'Pulau Kelelawar' karena menjadi rumah bagi ribuan satwa nokturnal tersebut, Panikiang menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam bahari, hutan mangrove yang subur, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Terletak di Desa Madello, Kecamatan Balusu, Panikiang (dalam bahasa Bugis berarti kelelawar) semakin menarik perhatian wisatawan. Bukan hanya keindahan pantai dengan pasir putih dan air laut hijau jernihnya, pulau ini menyimpan kekayaan alam yang menjadikannya istimewa.

Daya tarik utama Panikiang adalah Hutan Mangrove-nya. Tercatat, dari 43 jenis mangrove di dunia, 17 jenis di antaranya dapat ditemukan di sini, menjadikannya kawasan dengan keragaman mangrove terbanyak di Sulawesi Selatan.

Untuk menikmati pesona bakau yang rimbun dan asri ini, pengunjung bisa menelusuri mangrove track atau jembatan kayu yang disediakan. Di sepanjang jalur ini, Anda bisa mengamati kehidupan flora dan fauna, termasuk burung bangau yang beterbangan dan tentu saja, ribuan kelelawar yang bergelantungan di dahan-dahan.

Bagi para penghobi fotografi, Panikiang adalah surga yang tak boleh dilewatkan. Setiap sudutnya menawarkan pemandangan apik, mulai dari hamparan hutan mangrove, garis pantai yang tenang, hingga panorama bawah laut yang cocok untuk snorkeling.

Tidak ketinggalan, sebuah mercusuar kayu berdiri tegak, seringkali menjadi spot favorit untuk berfoto dengan latar belakang lautan biru dan hijaunya bakau. Atmosfer pulau yang tenang dan damai, jauh dari hiruk pikuk kota, juga menjadikan Panikiang lokasi ideal untuk foto prewedding atau sekadar mencari ketenangan.

Akses menuju pulau ini cukup mudah, hanya perlu menyeberang menggunakan perahu sewaan dari Dermaga Pelelangan Ikan Sumpang Binangae.

Saat ini, kunjungan ke pulau ini masih belum dikenakan tiket masuk resmi, namun pengunjung biasanya membayar biaya penyeberangan dan retribusi kecil untuk perawatan fasilitas.

Karena keasrian alamnya adalah daya tarik utama, para wisatawan diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan kawasan, terutama dari sampah plastik yang bisa merusak ekosistem mangrove.

Pulau Panikiang bukan sekadar destinasi wisata, melainkan laboratorium alam yang menjanjikan pengalaman ekowisata yang edukatif dan memanjakan mata. Siapkah Anda menjelajahi keindahan 'Pulau Kelelawar' Barru ini?

Read Entire Article
Karya | Politics | | |